TRIBUNNEWS.COM - Kepergian suporter The Jakmania Haringga Sirila menggemparkan dunia persepak bolaan Tanah Air.
Harga satu nyawa tidak sebanding dengan sepakbola.
Tindakan pengeroyokan hingga menghilangkan nyawa sudah tentu bukan cerminan bangsa Indonesia yang berakhlak, budi pekerti, santun, dan saling menolong satu dengan lainnya.
Menpora Imam Nahrawi menyampaikan tindakan tersebut sangat keji.
"Ini bukan lagi soal sepakbola tapi soal keprimanusiaan bagi bangsa kita," katanya.
"Sepakbola dan olahraga seharusnya menjadi tempat pemersatu bangsa. Bisa menjadi hiburan sekaligus mencetak prestasi, bukan menciptakan peperangan."
Menpora meminta PSSI dan operator PT LIB menghentikan sementara kompetisi selama dua pekan.
Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah menunggu evaluasi upaya kongkret dari PSSI.
Apakah ada perubahan mendasar sehingga kejadian ini tidak terulang di masa mendatang.
"Kita tunggu saja selama dua minggu sekaligus kita menyiapkan model simbiosis mutualisme antara federasi, klub, dan suporter. Mereka harus saling menjaga dan bertanggung jawab.'