TRIBUNNEWS.COM - Bagi beberapa orang, istilah roda takdir dalam kehidupan pasti tak terdengar asing.
Bagi mereka yang berada di atas roda kehidupan, pasti banyak sorotan dan pujian yang akan tertuju.
Sebaliknya, bila seseorang tengah berada di bawah pastinya sedikit perhatian dan rasa kepedulian yang akan diterimanya.
Hal ini jugalah yang tengah dialami oleh sosok Mario Gotze.
Gotze yang kini berusia 26 tahun adalah sosok pemain yang ramai dipuji saat ia masih begitu muda.
Namun, sosok yang pernah dipuji sebagai talenta paling menjanjikan di dunia sepakbola ini sepertinya memiliki performa yang kian menurun sejak mencetak gol kemenangan untuk Jerman di final Piala Dunia 2014.
Setelah kembali ke Borussia Dortmund dari Bayern Munich pada tahun 2016, Gotze justru lebih sering berjuang dengan cedera dan penyakit yang seolah terus menderanya.
Berbagai halangan yang timbul ini pun menjadi kesulitan tersendiri baginya untuk masuk ke tim utama Dortmund di bawah empat pelatih yang berbeda.
Perjuangan Gotze untuk menembus langganan starting eleven ini sepertinya makin terjal setelah ia tampil mengecewakan dalam dua laga terakhir BVB.
Ya, penampilannya yang buruk saat melawan Hoffenheim pada hari Sabtu (22/9/2018) dan melawan Club Brugge di Liga Champions beberapa hari sebelumnya membuat Gotze kian terpinggirkan di Westfalenpark.
Gotze sendiri bahkan mengatakan dirinya tengah berada di bawah situasi yang begitu "menantang" baginya.