TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Terhentinya langkah Timnas Indonesia U-16 di ajang Piala Asia U-16 membawa sebuah anomali tersendiri.
Timnas Indonesia U-16 kalah 2-3 dari Australia pada babak perempat final Piala Asia U-16, Senin (1/10/2018).
Pertandingan yang digelar pukul 15.30 WIB itu tak berhasil dimenangi Indonesia yang harus memupus mimpi tampil di Piala Dunia U-17 2019 lewat jalur semifinalis Piala Asia U-16.
Akan tetapi, ada keanehan lain yang terjadi di balik kekalahan timnas U-16 Indonesia itu.
Sebelumnya,Timnas Indonesia U-16 memiliki rekor gemilang ketika bermain sore hari.
Pada partai pertama Grup C saat mengalahkan Iran 2-0, timnas U-16 Indonesia bermain sore hari.
Sepasang gol dari Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa mengantarkan kemenangan bagi Garuda Asia.
Kemudian, dua pertandingan fase grup setelah itu Indonesia harus bermain malam hari pukul 19.45 WIB.
Tim arahan Fakhri Husaini pun meraih dua hasil imbang dari Vietnam (1-1) dan India (0-0).
Kekalahan dari Australia menjadi satu-satunya pertandingan sore hari di Piala Asia U-16 yang dilalui dengan kekalahan timnas U-16 Indonesia.
Australia pun juga memiliki catatan apik ketika bermain sore hari.
Satu-satunya kekalahan yang diderita Tim Negeri Kanguru terjadi saat melawan Korea Selatan pada partai pembuka Grup D.
Kala itu, Australia digilas 0-3 saat pertandingan dihelat malam hari.
Namun selepas kekalahan itu, timnas U-16 Australia bangkit dan meraih kemenangan 2-1 atas Irak dan 4-0 atas Afghanistan.
Kedua pertandingan tersebut dimainkan pada pukul 15.30 WIB.
Catatan kemenangan tim berjulukan Joeys itu terus terjaga setelah mengalahkan Indonesia di babak perempat final.
Selanjutnya di semifinal, Australia akan berhadapan dengan Jepang yang sebelumnya menyingkirkan Oman.
Pertandingan tersebut akan digelar pada Kamis (4/10/2018) di Stadion Bukit Jalil pukul 15.30 WIB.
Bermain sore hari, apakah rekor gemilang Australia akan berlanjut?