News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Indonesia

Kolaborasi Pemda dan PSSI Penting Bagi Suporter Sepakbola Indonesia

Penulis: Reynas Abdila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haringga Sirla dan pemakamannya

TRIBUNNEWS.COM - Insiden kerusuhan yang melibatkan tewasnya suporter Persija Haringga Sirila diharapkan tidak terulang lagi.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah daerah diminta untuk terlibat langsung dalam membina suporter sepakbola di Indonesia. 

Pakar Hukum Universitas Islam Indonesia Prof. Mudzakir mengatakan bahwa pembinaan suporter tidak pernah dilakukan secara kontinyu.

“Suporter sebagai aset penting bagi klub dan sepakbola Indonesia seharusnya dikelola dan diperlakukan dengan baik. Seharusnya mereka dibina dan diorganisir. Selama ini, mereka hanya mengorganisir diri mereka sendiri,” kata Mudzakir, Selasa (2/10/2018).

Pengendalian sosial dalam bentuk penegakan hukum yang dikombinasikan dengan pembinaan akan memberikan hasil yang lebih optimal.

Suporter sepakbola sebagai sebuah komunitas memiliki karakter dan bahasa sendiri.

Sesungguhnya peran pemerintah daerah dibutuhkan, karena tingkah laku suporter tidak terlepas dari marwah dan karakteristik masing-masing daerah.

Kematian Haringga seharusnya menjadi momentum untuk perbaikan menyeluruh terhadap seluruh suporter dan kelompok sepakbola.

Kematian puluhan suporter sepakbola sesungguhnya merupakan tragedi yang tidak bisa ditoleransi.

"Pemerintah daerah harus lebih berperan menurunkan tingkat fanatisme kedaerahan yang sering berujung pada anarkisme. Sepakbola adalah tempat yang harus memberikan kegembiraan, bukan bencana apalagi kematian kepada suporter," tegasnya.

Humas Aremania, suporter Arema FC Malang Achmad Ghozali mengungkapkan selama ini, suporter sepakbola sering melakukan berbagai kegiatan yang positif. Misalnya di Arema sendiri mereka membentuk Arema Police yang digandeng pemerintah daerah dan kepolisian setempat.

"Banyak inisiatif kegiatan positif yang dilakukan suporter agar iklim sepakbola menjadi bagus. Kita dibina oleh pemda dan polisi namanya Arema Police. Jadi, di manapun Aremania tetap menjaga kondusifitas, tidak hanya di Malang saja, tetapi dimanapun Arema bermain," ungkapnya.

Dia berharap pemerintah daerah lain juga dapat melakukan pembinaan suporter, bekerjasama dengan pihak kepolisian. Hal ini untuk memelihara kondusifitas dan sportifitas di dalam sepakbola.

“Rivalitas hanya 90 menit. Tetapi, kerusuhan bisa berujung kematian. Maka, perlu pembinaan dan semua perlu bahu membahu menjaga kondusifitas di setiap pertandingan,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini