News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Kutip Pernyataan Pelatih Persib, Media Olahraga Italia Ulas Sisi Hitam Sepakbola Indonesia

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez (kanan) bersama dr Rafi Ghani di salah satu ruangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat timnya menahan Arema FC dan laga berakhir ricuh, Minggu (15/4/2018) malam.

TRIBUNNEWS.COM - Borok sepak bola Indonesia kembali mendapat sorotan dari publik mancanegara. Kali ini, media Italia Corriere dello Sport ikut mengangkat sepak bola Indonesia sebagai bahan berita.

Corriere dello Sport turut memberitakan carut marut yang terjadi di sepakbola Indonesia.

Pada Sabtu (7/10/2018), media olahraga Italia itu membuat berita dengan judul "Violenza e corruzione in Indonesia: il calcio nel caos" (Kekerasan dan korupsi di Indonesia: Sepak bola dalam kekacauan).

Sesuai dengan judul berita tersebut, Corriere mengulas kekerasan yang terjadi di sepakbola Indonesia.

Foto pelatih Persib, Mario Gomez, yang mengalami bocor di dahi akibat terkena lemparan pada laga kontra Arema FC di Stadion Kanjuruhan.

Mereka juga menyoroti kesulitan-kesulitan yang dialami Gomez, mantan asisten Hector Cuper di Inter Milan, di Indonesia.

"Indonesia adalah tempat yang indah, tetapi situasi di sini tidak mudah," kata pelatih Argentina itu dalam laman Corriere dello Sport.

Baca: Dapat Chat Porno dari Driver Ojek Online, Penumpang Wanita Ini Syok dan Takut Keluar Rumah

Media yang berbasis di Roma itu juga mengutip kalimat Mario Gomez yang ketakutan saat kerusuhan pada laga kontra Arema tersebut terjadi.

Corriere tak ketinggalan memberitakan keluhan-keluhan soal kinerja PSSI dan PT LIB yang menurutnya tak profesional dan tak kompeten.

Selain itu, tentu saja Corriere dello Sport juga memberitakan tewasnya Haringga Sirla akibat fanatisme sepak bola di Indonesia.

"Dua pekan lalu, dalam pertandingan melawan Jakarta (Persija), Haringga Sirla, 23, meninggal setelah sekelompok suporter Bandung (Persib) mengeroyoknya di dalam stadion," tulis Corriere dello Sport.

"Berdasar analis Akmal Marhali, ada tujuh orang suporter yang meninggal akibat laga kedua tim tersebut sejak 2012," tulis mereka lagi.

Tragedi tewasnya Haringga Sirla memang menjadi perhatian banyak media luar negeri.

News.com.au, portal berita online di Australia juga tak ketinggalan memberitakan kejadian mengenaskan tersebut.

Terakhir, Corriere dello Sport juga mempertanyakan izin klub-klub yang berlaga di Liga 1.

Sebab, menurut mereka, beberapa klub besar di Indonesia tidak memiliki lisensi dan tidak lolos verifikasi untuk berlaga di kasta tertinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini