TRIBUNNEWS.COM - Keluhan pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, akhirnya mendapatkan tanggapan dari pihak manajemen.
Sebelumnya, Mario Gomez sempat menegaskan ingin mundur dari jabatan kursi pelatih kepala Persib Bandung karena sejumlah faktor.
Sejumlah hal yang menjadi alasan adalah kurangnya fasilitas latihan hingga masalah perhatian manajemen terhadap tim.
Untuk memberikan respon terhadap keluhan sang nakhoda, sejumlah petinggi Persib pun menggelar konferensi pers di Kafe Persib, Jumat (26/10/2018) malam.
Acara itu turut dihadiri oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, Komisaris Utama PT PBB, Zaenuri Hasyim, Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono, dan Manajer Persib, Umuh Muchtar.
"Jadi dengan adanya gonjang-ganjing seperti itu pastilah manajemen akan mengambil langkah," ucap Zaenuri.
"Yang pertama adalah kami akan menyampaikan kepada Gomez, kami akan berkomunikasi langsung," ujarnya.
Zaenuri menyesalkan sikap pelatih asal Argentina itu yang tak komunikatif dengan manajemen dan memilih berbicara kepada media.
Secara aturan, kata Zaenuri, sikap pelatih berusia 61 tahun itu telah melanggar kontrak kerja yang sudah disepakati.
"Kami minta dia menyadari bahwa dia punya hak dan kewajiban sebagai seorang pelatih."
"Kedua kami harapkan juga jika ada masalah yang menyangkut antara dia sebagai pelatih dan manajemen dikomunikasikan dengan baik, tidak perlu disampaikan ke media," tutur Zaenuri.
Mantan Pangdam III Siliwangi itu pun geram saat Mario Gomez menyebut manajemen tak memberi perhatian kepada tim.
"Semua tahu pernyataan dia kenapa kalau Pak Umuh (akan bertahan) yang minta dia mau. Kalau Pak Glenn, dia tidak mau. Kenapa ini? Ada apa? Pak Umuh, Pak Teddy, saya dan Pak Glenn itu kan satu wadah," tegas Zaenuri.
"Dia ngomong tidak diperhatikan. Masa selalu (ingin didampingi) kalau pertandingan. Kan sudah ada Pak Umuh."
"Saya, Pak Glenn, Pak Teddy, tidak ada ikatan untuk ke situ. Tapi tahu sendiri saya sering hadir karena Pak Glenn di Jakarta banyak pekerjaan," tambahnya.