TRIBUNNEWS.COM - Pelatih PSMS Medan, Peter Butler merasa pesimistis timnya bisa bertahan di kompetisi tertinggi Indonesia Liga 1.
Nasib tim yang dikakhodai Peter Butler kini berada di tengah badai degradasi.
PSMS Medan masih saja berada di posisi buncit klasemen sementara Liga 1 2018.
Tim berjulukan Ayam Kinantan hanya mengumpulkan 27 poin dari 27 laga yang dimainkan.
Dilansir BolaSport dari Surya Malang, Peter Butler mengaku sulit menyelamatkan PSMS dari zona merah.
Meski dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ia mengaku PSMS tak cukup kuat bertahan di Liga 1.
"Maaf tim ini tidak cukup kuat untuk tetap berada di Liga 1. Kami telah berusaha tetapi kenyataannya tidak bisa," kata Peter.
Pernyataan pelatih asal Inggris itu bukan tanpa alasan. Kata Peter, materi pemain Ayam Kinantan dinilai kalah bersaing.
Pasalnya, pemain PSMS Medan saat ini memang masih didominasi skuat di ajang Liga 2 musim lalu.
“Banyak pemain kami yang dari divisi dua. Pemain itu butuh waktu agar bisa lebih bagus.”
“Saya bukan tidak respek ke mereka. Tetapi saya bicara kenyataan.”
“Ketika kami ingin bersaing, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa dengan materi pemain yang sudah ada,” kata eks-arsitek Persipura Jayapura.
Pesimisme Peter Butler mulai muncul setelah PSMS takluk 0-5 di kandang Arema FC, Minggu (28/10/2018).
Padahal sebelumnya saat pekan ke-26 dimana PSMS mampu mencuri poin penuh di kandang Sriwijaya FC, Peter mengaku optimistis.
Namun dua laga setelahnya yakni tatkala takluk dari Mitra Kukar dan Arema FC, ia mulai ragu jika PSMS mampu bertahan.