Didatangkan seharga 45 juta euro, Vinicius ditempatkan di Real Madrid Castilla oleh Lopetegui.
Pemain asal Brasil itu mengemas empat gol dalam lima pertandingan yang membuat Solari memberikan kepercayaan di tim utama.
"Vini adalah pemain spesial. Dia masih sangat muda dan bertalenta. Tak ada pemain di tim utama yang tak memiliki talenta," kata Solari dilansir BolaSport.com dari Marca.
Kepercayaan Solari dibayar dengan dua assist oleh pemain 17 tahun itu saat menghadapi UD Melilla.
3. Thibaut Courtois Jadi Pilihan Utama
Keberadaan Keylor Navas dan Thibaut Courtois cukup memusingkan Julen Lopetegui.
Navas yang gemilang musim lalu di Real Madrid harus bersaing dengan Courtois yang merebut gelar Kiper Terbaik Piala Dunia 2018.
Alhasil, Lopetegui memercayakan posisi kiper kepada Navas di Liga Champions, sementara Courtois tampil di Liga Spanyol.
Hal tersebut berubah di era Solari yang lebih memilih Courtois sebagai kiper utama.
Keylor Navas akan bermain di partai Copa del Rey, sementara Courtois bakal mentas di Liga Champions dan Liga Spanyol.
4. Gaya Bermain yang Jelas
Di rezim Lopetegui, yang cuma berlangsung dalam 14 pertandingan, Real Madrid dinilai kehilangan identitas.
Ketidakjelasan skema permainan Real Madrid makin terlihat saat ditumbangkan Barcelona 1-5 pada partai el clasico pekan lalu.
Namun, hal tersebut berubah sejak Solari memegang komando Real Madrid.