Napoli Tolak Rp 1,5 Triliun dari Manchester United

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha Manchester United untuk memperkuat lini pertahanannya pada awal tahun depan menemui kendala.

Tawaran besar mereka kepada Napoli untuk merekrut Kalidou Koulibaly ditolak.

Seperti dikutip dari Goal, Manchester United dikabarkan mengajukan tawaran sebesar 80 juta pound sterling kepada Napoli. Nilai tawaran itu setara dengan Rp 1,5 triliun.

Jika Il Partenopei menerima tawaran itu, maka Manchester United akan memecahkan rekor transfer pemain pada Januari mendatang.

Saat ini rekor bek termahal di dunia masih dipegang oleh Virgil van Dijk.

Liverpool mengeluarkan dana sebesar 75 juta pound sterling saat mendatangkan bek asal Belanda itu dari Southampton pada awal tahun ini.

Napoli tak tertarik kepada tawaran tersebut. Klub Serie A itu hanya bersedia melepas Koulibaly seharga 89 juta pound sterling. Nilainya setara dengan Rp 1,7 triliun.

Menurut data di Transfermarkt, harga pasar pemain asal Senegal itu per Juni 2018 hanya 60 juta euro, setara Rp 1 triliun.

Harga Koulibaly bisa jadi melonjak karena pemain yang bersangkutan telah menandatangani kontrak baru dengan Napoli pada September lalu.

Kontrak baru Koulibaly akan berakhir pada akhir musim 2022/23.

Lini pertahanan memang menjadi fokus Manchester United.

Pertahanan mereka pada musim ini sangat rentan. Manchester United telah kebobolan 25 gol dari 17 pertandingan di Premier League, Liga Champions dan EFL Cup.

Dari total 17 pertandingan tersebut Manchester United hanya tiga kali mencatatkan clean sheet.

Sejumlah bek berkualitas disebut-sebut jadi target Jose Mourinho, pelatih Manchester United.

Milan Skriniar, Diego Godin dan Toby Alderweireld adalah bek-bek tengah lain yang dikaitkan dengan United selain Koulibaly.

"Mereka harus memperkuat lini belakang terutama bek tengah, satu atau dua pemain. Di setiap posisi mereka memiliki pemain-pemain berkualitas, hanya lini belakang yang perlu diperkuat. Semoga mereka bisa mendapatkan satu atau dua dan mereka akan baik-baik saja," ujar Dimitar Berbatov, mantan penyerang Manchester United, kepada The Mirror.