TRIBUNNEWS.COM, PORTO - Kiper FC Porto, Iker Casillas, menilai jika menunda pergi dari Real Madrid, ia malah akan lebih menyesal.
Iker Casillas tak pernah membayangkan bakal mengakhiri karier di klub selain Real Madrid, semenjak bergabung di akademi tim pada 1990.
Namun, kebersamaan Iker Casillas bersama Real Madrid akhirnya berakhir pada 2015, setelah tak menemui kejelasan jaminan tempat utama di pos kiper.
Pindah ke FC Porto pun menjadi solusi bagi Iker Casillas yang menganggap bahwa dirinya masih bisa bermain di level tertinggi hingga saat ini.
Hanya, ia memandang jika keputusannya hengkang dari Los Blancos ada hikmahnya pada kemudian hari.
"Jika saya meneruskan (karier) di Real Madrid, saya akan memiliki akhir lebih buruk daripada yang semestinya," kata Casillas.
Pos utama penjaga gawang yang diemban Casillas memang terusik setelah pelatih Los Merengues saat itu, Jose Mourinho, merekrut Diego Lopez musim dingin 2013.
Lopez, yang didatangkan sebagai solusi lantaran Casillas cedera, justru terus dimainkan Mou meski sang kapten telah pulih.
Bahkan, seusai Mou dipecat pada akhir musim 2012-2013, pelatih Carlo Ancelotti ajek memainkan Lopez.
Musim panas 2014 Diego Lopez memang dijual ke AC Milan, tetapi hal itu tak lantas membuka kans sang pria 37 tahun kembali menempati singgasana shot-stopper nomor wahid El Real.
Sebab, pada waktu yang bersamaan, kiper seharga 10 juga euro asal Kosta Rika, Keylor Navas, berhasil didatangkan Real Madriddari Levante.
Semusim berselang, Casillas pun menyerah dari persaingan tempat dan memilih menyebrang ke Portugal.