TRIBUNNEWS.COM - Ada gangguan menimpa skuat Sriwijaya FC menjelang akhir kompetisi Liga 1 2018 berupa suap untuk mengalah, pihak manajemen telah melaporkan kejadian tersebut kepada PSSI.
Gangguan tersebut adanya oknum yang mencoba menyuap kapten Sriwijaya FC, Yuu Hyun-koo, dengan nominal Rp400 juta.
Yuu Hyunkoo disuruh untuk tampil buruk dipertandingan terakhir Liga 1 2018 kontra Arema FC dan membuat Sriwijaya FC kalah.
Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, langsung bertindak mendengar laporan tersebut dari sang kapten.
Dirinya mengatakan sudah menyerahkan bukti rekaman tertulis dari tawaran oknum tersebut kepada PSSI.
“Kami menjaga ke pemain dengan memberikan motivasi untuk mencegah pengaruhnya terhadap mereka. Katanya ini juga sudah sampai ke Pak Joko Plt Ketua PSSI karena saya sampaikan jelas semua rekaman tulisan tawaran dari mereka,” ujarnya.
Dalam laga terakhir pekan ke-34 Liga 1 2018, memang merupakan laga yang sangat krusial bagi Sriwijaya FC.
Pasalnya, bila tim berjulukan Laskar Wong Kito ini kalah, dipastikan besar akan terdegradasi.
Ucok Hidayat mengaku saat ini dirinya dan tim SAR (penyelamat Sriwijaya FC) sudah menyiapkan bonus besar kepada para pemain.
Hal itu untuk memotivasi para pemain supaya mau berjuang demi bertahan di Liga 1 musim depan.
“Kami harus membangun tekad bersama untuk maju menghadapi laga akhir penentuan ini dengan semangat untuk menang, dan disiapkan juga bonus yang tidak mengecewakan untuk tambahan motivasi,” katanya.
Kemudian kapten Sriwijaya FC, Yuu Hyunkoo, menjelaskan kronologi saat dirinya ditawari segepok uang oleh oknum yang ingin merekayasa skor pertandingan.
“Pertama kali kasih uang ke saya 400 juta, tapi dia mau kasih bagi pemain lain. Kamu mau pemain siapa-siapa apakah kiper, pemain belakang. Saya bilang saya ga mau. Tapi dia bilang ada mau ketemu saya. saya ga mau. Karena saya mau pemain bola bukan saya pemain mafia,” ujarnya,
Yuu Hyunkoo mengatakan kalau dirinya tidak ingin mencicipi uang haram.
Meski selalu diancam, dirinya tetap mencoba kuat dalam tekanan dari para oknum tersebut.
Bahkan tiga tahun lalu, dua teman Yuu Hyunkoo sampai bunuh diri karena tidak kuat menahan tekanan dari para mafia sepak bola.
“Terjadi pernah 3 tahun lalu terjadi seperti itu. Teman-teman saya banyak yang dimasuki seperti itu, dua teman saya bunuh diri karena ada aturan seperti itu," katanya.