TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Tito Karnavian angkat suara soal match fixing atau pengaturan skor maupun isu suap yang terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Dilansir dari Facebook Trans7, Tito yang menjadi narasumber di acara Mata Najwa mengatakan dirinya prihatin dengan adanya isu-isu yang menjangkit persepakbolaan nasional, Rabu (19/12/2018).
"Terus terang yang pertama saya sangat prihatin, kita semua pernah mendengar isu match fixing permainan score dan mengatur ranking, dan lain-lain," ujarnya.
Namun, menurut Tito hingga kini belum ada bukti kuat soal dugaan adaanya pengaturan skor tersebut.
Sosok yang menjabat Kapolri ini menegaskan, untuk menangkap mafia pengaturan skor, pihak kepolisian memiliki prinsip jika ingin menangkap 'maling' maka juga harus menggunakan 'maling'.
"Tapi sampai sekarang masih belum bisa dibuktikan, ini pengakuran dari inner circle itu sebenarnya prinsipnya polisi, kalau mau nangkap maling ya gunakan maling juga."
"Jadi kalau mau nangkap sesuatu ya gunakan operasi internal, gunakan dari orang-orang di dalam itu sendiri," tambahnya.
Pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab lalu menegaskan, karena sebelum Tito diminta untuk angkat suara ada beberapa pengakuan hingga bukti yang diputarkan soal pengaturan skor.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
Kisi-Kisi Soal PAS/UAS Semester 1 Mapel IPS Kelas 8 SMP/MTs Beserta Kunci Jawaban, Kurikulum Merdeka
"Kepolisian merasa ini pintu (bukti) yang cukup untuk membawa ini ke ranah ini?," tanya Najwa Shihab.
"Kita melihat dini lumayan dengan melihat adanya bukti, kasus ini bisa jadi kasus penipuan dalam pidana penipuan setelah itu mengembang penipuan orang per orang atau bagian yang sistematis," jawab Tito.
Dilansir oleh Bolasport, Tito juga memberikan janji mengusut pengaturan skor dengan membentuk satuan tugas (satgas).