News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Bakal Bawa Dua lagi Pelaku Mafia Bola ke Jakarta kata Argo Yuwono

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Argo Yuwono saat menjelaskan kasus mafia bola di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (27/12/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola sejauh ini sudah berjalan sangat efektif.

Dari 11 saksi yang diperiksa terkait kasus pengaturan skor sepakbola Indonesia tiga diantaranya sudah dinaikan statusnya menjadi tersangka.

“Dalam perkembangan waktu, kita ada laporan polisi yang dilaporkan kepada Polda Metro Jaya oleh saudari LI (Lasmi Indriyani) dia melaporkan ada kegiatan- kegiatan yang dirasa tidak pas di persepakbolaan dalam liga 3 dan 2 di daerah jawa tengah itu,” kata Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (27/12/2018).

“Jadi dari Polda Metro Jaya dan tim satgas anti mafia bola kita bekerja untuk ke kota-kota di daerah Jawa Tengah. Kemudian kita sudah memeriksa beberapa saksi ada sekitar 11 yang sudah kita lakukan pemeriksaan kemudian tanggal 24 Desember dari keterangan saksi itu m kita gelar perkara, untuk menentukan naik sidik. setelah itu tim bergerak ke daerah Semarang di sana kita melakukan penangkapan terhadap pelaku inisial P kemudian penyidik juga ada melakukan penangkapan di daerah Pati berinisial A,” papar Argo.

Argo pun menambahkan bahwa dua pelaku tersebut akan segera diterbangkan ke Jakarta.

Sementara itu, satu tersangka lainnya adalah anggota Exco PSSI Johar Lin Eng yang baru tadi pagi ditangkap Satgas Anti Mafia Bola saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma.

“Setelah melakukan penangkapan, kemudian berkembang dan menangkap tersangka J (Johar) itu. Untuk tersangka J ini dia terbang dari Solo menuju Jakarta tapi setelah kita cek boarding pass nya namanya beda namanya menggunakan Jasmanj,” kata Argo.

Kasus ini mulai menguap saat program Mata Najwa membahas mengenai mafia sepakbola Indonesia yang berperan dalam pengaturan skor.

Puncaknya saat Mata Najwa kembali mengadakan jilid 2 dan mengundang korban pengaturan skor yakni Bupati Bajarnegara, Budhi Warsono beserta anaknya Lasmi Indrayani yang menjadi manajer Persibara Banjarnegara.

Di program tersebut mereka membeberkan mekanisme pengaturan skor dan nama-nama orang yang terlibat langsung salah satunya Johar Lin Eng.

Nama Johar Lin Eng dikatakan Bupati Banjarnegara Budhi Warsono dan Lasmi Indrayani sempat meminta uang Rp 500 juta untuk menjadi tuan rumah fase gugur Liga 3.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini