TRIBUNNEWS.COM - Langkah PSSI yang menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia mendapat reaksi cukup keras dari pelatih asal Inggris, Peter Butler.
Peter Butler yang sebelumnya menjadi juru racik PSMS Medan meragukan lisensi kepelatihan yang dimiliki Simon McMenemy sebagai syarat untuk melatih timnas.
Bahkan, Peter Butler menuding Simon McMenemy telah berbohong terkait lisensi kepelatihan tersebut.
Tak hanya sampai di situ, Butler juga menyebut jika alasan Simon hanya melatih selama tiga bulan dan kemudian dicopot dari kursi pelatih timnas Filipina sebelumnya tak lepas dari urusan lisensi kepelatihan.
"Dia tak memiliki lisensi pro, itu gila. Tak ada pangalaman pegang tim nasional, itupun tiga bulan saja saat pegang tim Filipina. Tiga bulan saja sebelum mereka pecat dia karena tak memiliki lisensi," ujar Butler.
Sebelumnya, Peter Butler mengaku telah mengonfirmasi hal ini kepada Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) tentang lisensi kepelatihan eks-pelatih Bhayangkara FC tersebut.
"Ya, saya bertanya kepada Dan Ashworth (Director Elite Coaching English FA) apakah dia punya License Pro? Namun mereka mengatakan tak mengenal dia," ungkap Peter Butler.
"Mereka juga tidak punya data dan tidak ingat bahwa Simon memiliki Lisensi FA," kata Butler.
Menurut Peter Butler, Simon McMenemy telah mengarang prestasi dan kualifikasinya.
"Dia mengarang prestasi dan kualifikasinya. Saya hormati pelatih Indonesia, tetapi bagaimana mereka bisa hormat kepada pelatih tim yang lisensinya seperti itu. Ini menarik untuk disikapi."
"Apakah dia punya kualifikasi untuk melatih timnas? Anda harus mendukung lisensi dengan surat atau sertifikat yang jelas, FA juga bilang tidak pernah dengar nama dia (McMenemy)," ujar Butler.
Prestasi mentereng, PSSI tunjuk Simon McMenemy
Sementara itu, wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menceritakan proses yang dilakukan pihaknya dalam menentukan Simon McMenemy dan Indra Sjafri sebagai pelatih tim nasional.
Dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada Kamis (20/12/2018), PSSI mengangkat Simon sebagai pelatih timnas senior.
Jokdri menjelaskan bahwa PSSI menetapkan dua sampai tiga poin sebelum menetapkan pelatih. Poin pertama adalah target timnas. Kedua adalah sumber daya menyangkut daya dukung dan pola kompetisi.
"Dari dua target itu, muncul pelatih. PSSI menggodok beberapa nama dan akhirnya Simon cocok dengan target yang disebutkan. Selain itu, dia punya catatan yang bagus," kata Jokdri.
Simon McMenemy memiliki prestasi cemerlang bersama Bhayangkara FC. Pelatih asal Skotlandia tersebut mampu membawa The Guardian menjuarai Liga 1 2017.
Pada musim 2018, Simon gagal membawa tim untuk mempertahankan gelar juara setelah Bhayangkara FC finis di peringkat ketiga klasemen.
Untuk level timnas, Simon McMenemy pernah melatih timnas Filipina pada Piala AFF 2010. Dia berhasil membawa tim tersebut ke babak semifinal sebelum tersingkir di tangan Indonesia.