TRIBUNNEWS.COM - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, merasa prihatin pada nasib yang diterima Edy Rahmayadi.
Menurut Umuh, Edy Rahmayadi sebenarnya tidak mengundurkan diri, tetapi dia dimakzulkan oleh stafnya sendiri.
Umuh Muchtar menilai Ketua Umum PSSI yang terpilih pada 2016 itu terlalu memercayai bawahannya.
Namun, kepercayaan yang diberikan oleh Edy Rahmayadi justru dikhianati oleh orang-orangnya sendiri.
"Dia (Edy Rahmayadi) polos dan percaya kepada bawahan. Akhirnya teledor. Sudah dipercaya malah mengkhianati," ujar Umuh, kutip BolaSport.com dari Tribun Bali.
Edy yang belakangan disibukkan oleh urusannya di Pemerintahan Sumatra Utara, masih menurut Umuh, justru menimbulkan celah bagi orang-orang korup itu.
Akhirnya, Edy tak mampu lagi mengendalikan bahawannya tersebut hingga terjadi situasi seperti sekarang ini.
"Mungkin selama ini Pak Edy sibuk, jadi laporan dari anak buahnya, ya, enak-enak saja. Ini Pak Edy dikhianati oleh orang dalamnya sendiri," tuturnya lagi, menambahkan.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum PSSI pada kesempatan yang sama ketika membuka Kongres Tahunan PSSI 2019.
Agenda tahunan ini diselenggarakan di salah satu hotel di bilangan Nusa Dua, Bali pada Minggu (20/1/2019).
Namun, banyak pihak menilai bahwa dia sengaja dilengserkan.
Apalagi, sejurus kemudian tersiar di media sosial tangkapan layar mosi tidak percaya yang dilayangkan oleh sebagian pemegang hak suara dalam kongres.
Untuk sementara, tongkat estafet kepemimpinan jatuh secara sah ke tangan Joko Driyono.
Dalam hal ini, hanya tiga voters dari total 76 voters yang tidak menyetujui perubahan itu.
Dari ketiganya, selain Persib Bandung sendiri ada Persik Kediri dan Madura FC.
Adapun Umuh Muchtar berharap PSSI segera menggelar kongres luar biasa (KLB) untuk menentukan langkah dan nasib federasi ini ke depannya.
"Lebih cepat lebih baik jangan tunggu tahun depan lagi. KLB harus setelah pemilu," ucap pria yang akrab disapa Wa' Haji Umuh itu.