TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menegaskan mendukung langkah satuan tugas pengaturan skor dari Kepolisian memerangi manipulasi pertandingan sepakbola.
Joko Driyono sendiri menjalani pemeriksaan dengan Satgas Antimafia Bola di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/1/2019) malam kemarin.
Mantan CEO PT Liga Indonesia ini mendapat 45 pertanyaan dalam tempo 11 jam oleh Satgas Antimafia Bola sejak pukul 11.00 hingga pukul 22.00 WIB.
Dia diperiksa sebagai saksi menyusul laporan mantan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, soal kasus pengaturan skor.
Joko menegaskan, PSSI selalu membuka pintu dari pihak luar termasuk Polisi dalam memberantas pengaturan skor.
Bahkan, menurut dia, sudah sejak 2017, PSSI berencana membuat Departemen Integritas bersama seluruh stakeholder sepakbola dan Polisi untuk menutup celah kemungkinan pengaturan skor.
“Saya kira PSSI sangat support dan menghormati upaya kepolisian melalui satgas ini agar semua bersinergi dan memastikan sepakbola bisa lebih baik di masa depan," tutur mantan manajer tim PS Krakatau Steel ini.
Pria asal Ngawi itu kemudian secara diplomatis menyatakan dukungan terhadap pemberantasan pengaturan skor di Indonesia. Begitu menanggapi pemeriksaan tersangka pengaturan skor, Vigit Waluyo oleh Mapolda Jawa Timur.
"Secara umum saya merasa ini bagus. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan menjadi referensi bagi kepolisian untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan terhadap proses terdahulu, baik kepada terlapor dan saksi-saksi," tuturnya.