TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bek keturunan Indonesia, Sandy Walsh, menceritakan alasan mengapa ia cinta dengan para fan dari Indonesia.
Semenjak diketahui bahwa Sandy Walsh merupakan keturunan Indonesia, banyak pecinta sepak bola tanah air yang berharap supaya ia dinaturalisasi.
Darah Indonesia Sandy Walsh datang dari sang ibu.
Pemain berusia 23 tahun itu juga menyambut positif dukungan dan keinginan para publik Indonesia.
Sandy terang-terangan bertekad untuk bisa membela timnas Indonesia untuk membayar dukungan dari para fan.
Menurutnya, membela timnas senior di ajang internasional merupakan salah satu ambisinya yang belum tercapai sampai saat ini.
"Menurut saya tim nasional adalah elemen tambahan dalam karier," kata Sandy.
"Saya senang bermain sepak bola untuk pengalaman dan kecintaan pada pertandingan dan suporter. Sejak masyarakat Indonesia mulai mengikuti saya dua tahun silam dan menunjukkan kecintaan dan dukungan untuk saya, saya mulai mereasa jatuh cinta pada Indonesia, jadi saya ingin membayarnya untuk Indonesia," ujarnya.
Terakhir kali membela timnas, Sandy masuk ke dalam skuat timnas U-20 Belanda pada 2014. Sehingga masih ada peluang baginya untuk memilih timnas seniornya nanti.
Kendati demikian, belum ada kabar lebih lanjut mengenai proses naturalisasi bek klub Liga Belgia, Zulte Waregem, itu.
Padahal, Sandy sudah mendapat lampu hijau dari pelatih timnas Indonesia Simon Mcmenemy.
Eks bek RKC Genk itu menjadi salah satu bek yang sudah dipantau Simon Mcmenemy untuk dipanggil ke timnas Indonesia.
"Sebagai pelatih, saya wajib untuk menyadari keberadaan semua pemain (di mana pun). Saya mengikuti Sandy Walsh dan juga banyak pemain Indonesia lainnya karena itu tugas saya untuk memantau mereka," tutur Simon.
"Saya harus membangun tim yang bisa dibanggakan dan itu tergantung saya. Di mata saya, dia (Sandy Walsh) pemain yang bagus, tapi banyak pemain bagus yang punya kesempatan untuk dinaturalisasi."
"Saya pikir dia akan sangat senang untuk datang ke Indonesia, dan sangat senang untuk bergabung dengan timnas Indonesia," ucap eks pelatih timnas Filipina itu.