TRIBUNNEWS.COM - Sebelum ditetapkan jadi tersangka perusakan bukti oleh kepolisian, Joko Driyono sempat membeberkan opininya soal masa depan di kursi panas Ketua Umum PSSI.
Joko Driyono menjabat posisi Plt Ketua Umum PSSI setelah Edy Rahmayadi menyatakan mundur dalam Kongres Tahunan PSSI2019 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).
Lima hari setelahnya, BolaSport.com dan Kompas.com mendapatkan kesempatan wawancara dengan pria yang akrab disapa Jokdri tersebut.
Salah satu pertanyaan yang dilemparkan adalah mengenai kelanjutan dirinya menduduki kursi Ketua Umum, setidaknya hingga 2020.
Joko Driyono pun memberikan jawaban.
"Apakah saya yakin menjabat hingga 2020? Tidak ada yang bisa memastikan. Tapi, ibarat pertandingan sepak bola, saya tahu bahwa waktu 90 menit itu sampai 2020. Pekerjaan saya itu," kata Jokdri.
Ia mengumpamakan dirinya seperti pemain cadangan yang masuk menggantikan pemain sebelumnya, dalam hal ini Edy Rahmayadi.
"Saya seperti pemain cadangan yang masuk di menit ke-46, terus tidak ada yang menjamin kalau saya akan terus bermain hingga selesai 90 menit atau dilakukan pergantian lagi," tuturnya.
"Saat saya jadi pemain di lapangan, saya tak boleh memikirkan apa yang dibicarakan ofisial di bench. Hanya fokus di lapangan untuk bantu tim cetak gol, menjalankan konstitusi," kata Jokdri lagi.