TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Publik Bali dikejutkan isu tak sedap. Tim kebanggaan Bali United disebut-sebut terlibat isu suap wasit Rp 40 juta.
Namun demikian, skuat Bali United memastikan tak akan terpengaruh dengan isu tersebut saat menghadapi Persela Lamongan.
Serdadu Tridatu kembali bersua Tim Laskar Joko Tingkir pada leg kedua babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Kapten Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (22/2) pukul 20.00 Wita malam ini.
Laga ini jadi penentu tim asuhan Stefano Cugurra Teco lolos ke babak 8 besar.
Kapten Bali United, Fadil Sausu, menegaskan tim tak terpengaruh dengan isu suap wasit yang mengemuka pada acara Mata Najwa di Trans7, Rabu (20/2) malam.
Menurut pemain asal Palu ini, tugas pemain hanya bekerja keras saat di lapangan latihan dan pertandingan.
"Kami tidak tahu (itu). Yang kami tahu kerja keras dalam latihan dan pertandingan dan memberikan yang terbaik untuk Bali United," kata Fadil saat jumpa pers sebelum laga di Café Bali United, Gianyar, kemarin.
Berdasarkan pengakuan narasumber anonim Mata Najwa yang mengaku perangkat pertandingan, disebutkan bahwa YT (Yabes Tanuri, CEO Bali United) membayar perangkat pertandingan Rp 40 juta setiap kemenangan Bali United.
"Bukan rahasia umum lagi kalau memang di Bali segitu, uang imbalan apabila Bali menang," ucap perangkat pertandingan tersebut.
Lebih khusus, perangkat pertandingan tersebut menyebut saat pertandingan Bali United vs Persela, YT juga mengorder Rp 40 juta untuk kemenangan Bali United.