TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, mengungkapkan kepergian megabintang Cristiano Ronaldo disebabkan oleh Neymar dan Florentino Perez.
Cristiano Ronaldo meninggalkan Real Madrid untuk gabung ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2018.
Menurut mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, hal itu disebabkan karena spekulasi kedatangan Neymar ke Santiago Bernabeu yang membuatnya tidak senang.
Selain itu, Presiden Real Madrid saat ini, Florentino Perez, disinyalir tidak mau memberi kontrak baru berdurasi panjang kepada megabintang asal Portugal tersebut.
"Cristiano meminta kenaikan gaji setelah menjuarai Liga Champions tetapi Florentino menolaknya," ucap Calderon kepada Radio Villa Trinidad.
"Cristiano menjadi marah karena ia mendengar bahwa Madrid akan membayar sejumlah uang untuk Neymar.
"Florentino mengatakan kepada Ronaldo bahwa apabila Ia mendapatkan tawaran senilai 100 juta euro, ia akan melepaskannya," sambung Calderon menambahkan.
Selain tudingan tersebut, Ramon Calderon juga menilai bahwa ada sentimen khusus yang dimiliki oleh Florentino Perez terhadap 'peninggalannya' di Real Madrid.
"Florentino tidak bisa menerima bahwa saya yang mendatangkan Cristiano," tutur Calderon.
"Saya tidak memungkiri bahwa ia adalah Presiden terhebat Real Madrid, tetapi ia tidak dapat mengelola pemain dengan baik.
"Hal serupa terjadi pada Iker Casillas, Raul Gonzales, Arjen Robben, dan Wesley Sneijder," ucap dia menambahkan.
Cristiano Ronaldo sendiri berhasil tampil apik saat membela Juventus pada musim 2018-2019.
Ia berhasil mengemas 21 gol dari 33 penampilan di semua kompetisi bersama tim berjuluk Si Nyonya Tua tersebut.