Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Ketum PSSI Joko Driyono mengaku dicecar lebih dari 15 pertanyaan oleh Satgas Antimafia Bola Polri dalam pemeriksaan lanjutan.
Diketahui, Jokdri diperiksa selama kurang lebih 22 jam, yakni sejak pukul 09.43 WIB, Kamis (21/2) hingga pukul 08.00 WIB, Jumat (22/2).
"(Ada 15 pertanyaan? - red) Lebih ya," ujar Jokdri singkat, di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2019).
Meski begitu, Jokdri enggan menyampaikan perihal substansi pertanyaan yang diajukan kepada dirinya oleh para penyidik.
Baca: Blusukan Ke Pasar Minggu, Jokowi Beli Kedondong Hingga Ikan Gabus
Berkali-kali awak media menyoroti terkait pertanyaan tersebut, namun ia lebih memilih bungkam.
Ia hanya menegaskan bahwa substansi pertanyaan ada hubungannya dengan peristiwa penggeledahan di Jakarta saat dirinya tengah berada di Abu Dhabi.
"Ini tentu ada hubungannya dengan peristiwa penggeledahan ROP di Jakarta, saat saya berada di Abu Dhabi. Tapi subtansinya karena ini sudah masuk di proses hukum kita semua tunggu mudah-mudahan nanti segera bisa dituntaskan," kata dia.
Baca: Krishna Murti Puji PSM Makassar Setinggi Langit, Tanggapan Marc Klok Jadi Perbincangan
Kemudian, tatkala ditanya mengapa pemeriksaan berjalan begitu lama, Jokdri memohon maaf karena tak bisa menyampaikannya karena masuk dalam proses hukum.
"Saya mohon maaf tidak bisa menyampaikan substansinya, karena ini sudah masuk dalam proses hukum," ucap Jokdri.
Baca: Sudirman Said Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi-Freeport, PDIP: Silakan Kalau Ada Bukti
Hal yang sama terjadi ketika awak media menyinggung perihal apakah perusakan barang bukti ditanyakan dan apakah Jokdri mengakui menyuruh orang untuk merusak barang bukti tersebut.
"Semua hal yang ditanyakan intinya saya nggak bisa sampaikan. Karena ini masuk ke proses hukum ya, kita ikuti dan saya siap untuk menjalankan. Sekali lagi, tentang substansi pemeriksaan saya nggak bisa sampaikan," tukasnya.