TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jookowi) tegas memerintahkan agar mafia sepakbola Indonesia dihabisi.
Baca: Timnas U-22 Indonesia akan Hadapi Vietnam di Semifinal Piala AFF U-22, Usai Kalahkan Kamboja
Jokowi berharap dunia sepakbola benar-benar bersih, termasuk dari para mafia pengaturan skor.
"Itu sudah menjadi kewenangan Polri untuk menyelesaikan ini," kata Jokowi di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2019).
Jokowi berharap pertandingan sepakbola berjalan secara fair-play dan tanpa intrik.
Jangan sampai, para supporter baru tahu kemudian bahwa klub yang didukungnya ternyata menang melalui pengaturan skor. Karena itu, mafia bola ini harus dituntaskan hingga rampung.
Dalam acara Mata Najwa, Rabu lalu (20/2/2019), Maruarar mengungkap diriny sudah bertemu dengan Jokowi.
Kepada Najwa Shihab, dalam acara tersebut, Maruarar, yang dikenal dekat dengan Jokowi, mengatakan bahwa pesan Jokowi dalam pertemuannya sangat tegas.
Saat ditanya terkait dengan mafia sepakbola Indonesia, Jokowi menjawab dengan satu kata saja, yaitu habisi.
"Jadi tadi saya sudah bertemu Pak Jokowi, pesan dia habisi mafia bola,” ungkap Maruarar.
Maruarar, yang juga anggota Dewan Pembina Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ini mengatakan, sejak Piala Presiden mau dilaksanakan, Jokowi memberikan lima arahan yang harus diperhatikan.
Pertama, pertandingan tidak menggunakan uang negara dan harus berjalan transparan maka setiap pertandingan hasil pendapatan dari tiket selalu diumumkan.
Kedua, harus berjalan secara fair-play dan tanpa pengaturan skor.
Ketiga, menjadikan Piala Presiden sebagai industri bola yang semakin berkembang dengan adanya turnamen.
Keempat, meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi rakyat. Kelima, menjadi ajang pencarian dan pembinan prestasi pemain-pemain terbaik bangsa.
"Maka Piala Presiden diaudit oleh PricewaterhouseCoopers (PwC) dengan hasil transparan," tegas Maruarar.
Maruarar juga bersikap tegas demi kebaikan sepakbola nasional di masa mendatang.
Dengan tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah, Maruarar meminta Satgas Mafia Bola bertindak dan mengusut tuntas masalah yang menyeret PSSI.