Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai cetak gol penyeimbang kedudukan, 1-1 saat mengahadapi Thailand di laga final Piala AFF U-22, Sani Rizki Fauzi langsung berlari ke tepi lapangan.
Ia melakukan seleberasi hormat dengan posisi tegap, dan diakhiri dengan sujud syukur.
Begitulah gambaran sosok Sani, pemain Timnas Indonesia U-22 yang juga menjabat sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia.
Gol dari Sani pun melecut permainan Timnas U-22 hingga Akhirnya Osvaldo Haay mencetak gol kedua sekaligus menentukan Timnas U-22 menjadi kampiun AFF U-22 di Kamboja.
Dari situ, sosok Sani mulai tenar. Sebelumnya, Simon McMenemy pelatih Sani di Bhayangkara FC juga sudah memprediksi kualitas Sani.
Bahkan pelatih yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indoensia senior itu pernah menjulukinya sebagai ‘pemain keberuntungan’.
Sisi lain Sani juga diungkapkan oleh Adam Alis, rekan Sani di Bhayangkara FC.
Menurut Adam, pemuda kelahiran Sukabumi itu bukan lah pemain yang sembarangan. Salah satu yang membedakannya dengan pemain lain adalah tekadnya yang kuat.
“Saya lihat Sani dia punya semangat yang tinggi. Dia orangnya mau belajar, mau mendengarkan dari senior-seniornya. Kalau saat latihan dia juga ngotot,” kata Adam kepada Tribunnews, Kamis (28/2/2019).
Sebagai pesepakbola muda, Adam juga mengatakan Sani tak sungkan menanyakan apa kekurangannya. Dan kerap meminta motivasi kepada pemain lainnya, dalam hal kehidupan di sepakbola.
“Dia juga suka tanya-tanya ke pemain-pemain senior. Ke saya juga. Dia tanya, dulu abang punya apa? Terus saya ceritain, jadi intiya sepakbola itu bisa mengubah kita. Tapi saya juga bilang ke dia, untuk sekarang jangan berpikir materi dulu, perbanyak prestasi, kerja keras karena materi bakal mengikuti,” cerita Adam.
Dengan sikap kesederhaan yang Sani punya, kualitas bagus dalam bermain bola dan terus bekerja keras, Adam percaya Sani bisa jadi pemain yang lebih hebat lagi ke depannya.
Namun, Adam juga mengaku kerap mengingatkan kepada Sani agar tak cepat puas dengan apa yang telah diraih, begitu juga saat mengantarkan Timnas U-22 menjuari AFF U-22 di Kamboja.
“Saya juga kemarin bilang ke Sani, jangan cepat puas diri karena perjalanan juga masih panjang, masih ada turnamen-turnamen lain. Harus lebih rajin lagi latihannya, lebih tingkatin penampilannya. Harus fokus kepada diri sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, saat dihubungi melalui telepon, Sani juga membenarkan bahwa dirinya sangat dekat dengan Adam Alis bahkan, sering meminta saran dari rekannya di Bhayangkara FC tersebut.
“Wah, iya Bang Adam itu saya suka nanya-nanya sama dia. Dia juga kasih semangat ke saya, kasih saran. Dia andalan juga lah buat saya,” kata Sani menilai Adam Alis.