TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic, akan menjalani persidangan kedua kasus dugaan pelecehan seksual di salah satu pengadilan di Australia pada Selasa (9/4/2019).
Jelang persidangan tersebut, Manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko, angkat bicara.
Ardhi Tjahjoko mengatakan ia berharap Marko Simic tidak mendapatkan sanksi yang berat pasca-persidangan. Ada tiga hukuman yang berlaku di Australia, yakni penjara, denda uang, dan kerja sosial.
Jika Marko Simic mendapatkan hukuman penjara atau kerja sosial, maka besar kemungkinan penyerang asal Kroasia itu tidak akan memperkuat Persija Jakarta. Namun, kalau mendapatkan hukuman denda uang, Marko Simic bisa segera bergabung kembali bersama Macan Kemayoran.
"Kami menunggu persidangan yang berlangsung pada 9 April 2019, kami berharap yang terbaik untuk Marko Simic," kata Ardhi Tjahjoko saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com di Lapangan Sutasoma, Halim, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019).
"Saya berharap Marko Simic hanya mendapatkan hukuman denda dalam bentuk uang karena yang saya tahu tidak ada saksi yang melihat Marko Simic melakukan tindakan seksual," ucap Ardhi Tjahjoko.
Memang sebelumnya sempat dikabarkan bahwa korban Marko Simic yang kabarnya berasal dari Indonesia tidak mau melakukan damai. Korban yang bekerja di Australia itu menginginkan kasus tersebut diselesaikan dalam persidangan.
Persija Jakarta memang masih sangat menunggu Marko Simic. Sebab, tanpa Marko Simic lini depan Persija Jakarta tidak berjalan dengan baik meskipun sudah mendatangkan Silvio Escobar.
"Kami masih menunggu Marko Simic. Yang jelas dia masih kami butuhkan di Persija Jakarta. Kami belum mencari penggantinya," kata Ardhi Tjahjoko.
Manajer Persija Harap Simic Dihukum Denda
Manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko, mengatakan bisa saja hukuman denda yang nantinya didapatkan Marko Simic akan dibayarkan manajemen klub berjulukan Macan Kemayoran itu.