TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah prediksi laga final Piala Presiden 2019 leg kedua Arema FC vs Persebaya Surabaya, Jumat (12/4/2019) menyebut Arema FC lebih diuntungkan dari tamunya Persebaya Surabaya.
Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang mulai pukul 19.00 WIB.
Keuntungan Arema FC lantaran meraih dua gol tandang usai bermain imbang 2-2 di leg pertama.
Keuntungan lain bagi Arema FC adalah bertindak sebagai tuan rumah.
Di laga leg pertama, dua gol dari Lizio dan Irfan Jaya sukses disamakan oleh Makan Konate dan Hendro Siswanto.
Momentum juara kini berada di kubu tim tuan rumah, namun Singo Edan tetap harus waspada dengan ketajaman Persebaya yang bisa merepotkan pertahanan Arema FC.
Terlebih, catatan pertemuan alias head to head Arema FC Vs Persebaya menunjukkan, angin momentum tengah berada di kubu Singo Edan.
Selama 26 tahun, dalam 12 pertemuan sejak kompetisi 1992 sampai 2018, Persebaya tidak pernah menang melawan Arema FC saat laga berlangsung di Malang.
Pada leg pertama bisa dibilang kedua kesebelasan bermain imbang, namun Arema FC kesulitan mengembangkan permainan terbukti dengan dua gol Singo Edan yang berasal dari kesalahan atau blunder dari para pemain Bajol Ijo.
Gol pertama Arema tidak lepas dari blunder Fandi Eko Utomo yang kehilangan bola.
Sedangkan gol kedua murni kesalahan Miswar Saputra di bawah mistar gawang Persebaya yang membuatnya terancam di rotasi pada leg kedua.
Namun lini serang Arema patut diberikan apresiasi dengan Dedik-Dendi-Kayame berulang kali membuat Dutra-Hansamu kerepotan untuk melakukan pengawalan.
Kayame bermain cukup apik di Piala Presiden, 4 gol di catatkan oleh ironisnya adalah mantan pemain Persebaya yang kesulitan mendapatkan menit bermain musim lalu bersama Bajol Ijo.
Namun Arema bukan tanpa pekerjaan rumah, di leg pertama mereka selalu kesulitan ketika Damian Lizio membawa bola, permainan Singo Edan juga tidak terlalu berkembang ketika melakukan serangan balik.
Selain Lizio, Balde juga harus mendapatkan perhatian khusus, presensi fisiknya harus bisa diantisipasi oleh Hamka Hamzah dan Arthur Cunha di lini belakang Arema.
Di kubu Persebaya tidak boleh lagi ada kesalahan sekecil apapun di dalam permainan mereka.
Terbukti dwi gol dari Arema FC merupakan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi andai para pemain Persebaya fokus.
Namun hasil imbang 2-2 bukan akhir bagi Persebaya untuk menjadi juara, meskipun berat mereka masih memiliki peluang.
Miswar Saputra yang menjadi sorotan karena blundernya di leg pertama kemungkinan akan dibangkucadangkan oleh Djanur.
Begitu pula dengan Novan Sasongko yang sangat tidak nyaman dimainkan di posisi kiri pertahanan Bajol Ijo, sejak pertandingan menghadapi Madura United, pemain yang musim lalu memperkuat Bali United ini nampak menjadi titik lemah Persebaya di sektor pertahanan.
Amido Balde yang mati kutu di leg pertama juga menjadi sorotan setelah tertangkap kamera menendang pemain belakang Arema, beruntung dirinya hanya mendapat kartu kuning.
Mantan pemain Celtic ini harus membuktikan ketajamannya di lapangan usai majal di leg pertama.
Kunci bagi kedua kesebelasan pada pertandingan ini adalah dengan tidak melakukan kesalahan sekecil apapun.
Partai ini akan penuh gengsi dan intensitas tinggi, bisa jadi gol lahir dari kesalahan-kesalahan minor yang dilakukan para pemain dari kedua kesebelasan.
Tekad menang juga diusun Djanur yang menilai masih memiliki peluang untuk bisa menang di leg kedua.
”Hasil ini memang mengecewakan kami, pun demikian dengan Bonek dan Bonita, karena harapan mereka sama dengan tim Persebaya,” kata Djanur dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
”Namun, ini bukan akhir segalanya, kita masih punya peluang di Malang, kita akan habis-habisan untuk menang,” tekadnya.
Perkiraan susunan pemain
Arema FC
Kurniawan Kartika Ajie; Johan Ahmat Farizi, Arthur Cunha, Hamka Hamzah, Hanif Sjahbandi; Alfin Tuasalamony, Hendro Siswanto, Konate Makan; Dedik Setiawan, Dendy Santoso, Ricky Kayame
Persebaya Surabaya
Abdul Rohim; Ruben Sanadi, Dutra, Hansamu, Syaifudin; Misbakus, Alwi Slamat, Damian Lizio; Irfan jaya, Manu Jalilov, Amido Balde