TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Keputusan untuk mempertahankan pelatih Massimiliano Allegri masih sekadar wacana setelah Juventus tersingkir dari Liga Champions.
Juventus memang sukses meraih gelar scudetto Liga Italiauntuk kedelapan kali secara beruntun.
Kepastian juara Serie A musim 2018-2019 didapat setelah Juventus menang 2-1 atas Fiorentina dalam giornata ke-33 di Allianz Stadium, Sabtu (20/4/2019).
Namun, prestasi ini tetap tak menghilangkan fakta bahwa Juventus tak berhasil melangkah lebih jauh di Liga Championssetelah disingkirkan Ajax Amsterdam pada babak perempat final.
Situasi ini memunculkan rumor bahwa I Bianconeri bakal mendepak pelatih Massimiliano Allegri dari singgasana kursi kepelatihan.
Apalagi, Massimiliano Allegri juga gagal membawa Juve meraih trofi Coppa Italia, ajang yang selalu dimenangi Bianconeridalam empat musim terakhir.
Terlebih, Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici, enggan memberi ketegasan saat ditanya apakah kubunya memang akan mempertahankan Allegri.
"Kami akan mengadakan pertemuan rutin sebagaimana klub sepak bola pada umumnya," kata Paratici.
"Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mendiskusikan apa yang bakal kami lakukan. Namun, kami punya rencana yang jelas untuk memperbaiki skuat," tutur Paratici menambahkan.
Jawaban Paratici tentu kontras dengan apa yang dinyatakan Allegri beberapa waktu yang lalu.
Sebab, pelatih berumur 51 tahun itu mengungkapkan bahwa ia bakal bertahan di Juventus setidaknya hingga musim depan.
"Saya yakin akan bertahan di Juventus. Kontrak saya masih tersisa satu tahun," tutur Allegri.
"Namun, kami belum memperbincangkan masalah kontrak dengan presiden klub," ucapnya lagi.
Di sisi lain, media Italia, Calciomercato, mengklaim bahwa Allegri bakal ditawari perpanjangan kontrak.
Eks pelatih AC Milan itu disebut bakal bertemu dengan Presiden Andrea Agnelli untuk meneken perjanjian baru guna bertahan di klub hingga Juni 2021.
Plus kenaikan gaji yang semula 7 juta euro menjadi 8 juta euro per musim.