News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Indonesia

Bali United Tersingkir di Gelaran Piala Indonesia Leonard Tupamahu Siap Terima Kritikan

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Bali United, Leonard Tupamahu, saat melawan Persija Jakarta pada leg kedua babak perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadion Wibawa Mukti, 5 Mei 2019.

TRIBUNNEWS.COM, GINAYAR - Bali United untuk kedua kalinya gagal meraih gelar juara pra-musim.

Setelah tersingkir di babak awal Piala Presiden, kini Bali United yang disebut-sebut sebagai tim bertabur bintang terdepak di Piala Indonesia.

Bek tengah Bali United, Leonard Tupamahu, merasa kecewa dengan kegagalan di Piala Indonesia ini.

Ia pun siap menerima kritik dari fans Bali United.

"Sebagai pemain kita harus siap terima kritik dan cacian, supaya lebih bagus lagi kedepannya," kata Leo usai laga kemarin.

Namun di sisi lain, Leo yang juga eks Persija Jakarta ini, kesal dengan ulah satu ofisial Tim Macan Kemayoran. Ia tidak menyebut nama ofisial tersebut.

Usai laga, Leo menemui dia di bench Persija. Sempat terjadi adu mulut.

"Saya kecewa ofisial Persija, tidak respek dengan pelatih kita. Sebagai pemain saya harus melindungi pelatih karena kami anggap keluarga kami. Jadi saya kecewa salah satu ofisial Persija, menunjukkan sikap kurang respek. Waktu kita menang di Bali kita tidak bikin hal macam-macam kepada Persija. Tetap respek,” ujarnya. 

Seperti diketahui sebelumnya, Bali United datang ke markas Persija Jakarta di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, dengan rasa percaya diri tinggi.

Asuhan Stefano Cugurra Teco ini yakin bisa melangkah ke babak semifinal dengan modal kemenangan kandang 2-1.

Pesta di depan mata itu buyar saat asisten wasit II Jursadat asal Kota Manado, mengangkat bendera tanda foul Brwa Nouri di dalam kotak penalti menit 53 terkena bola Novri Setiawan.

Malapetaka datang lewat titik penalti Ismed Sofyan menit 55 yang mengecoh kiper Spider Wan Wawan Hendrawan.

Bali United pulang tertunduk lesu. Stefano Cugurra Teco, menuding asisten wasit ini sebagai aktor kekalahan Bali United, 1-0.

"Saya pikir pertandingan bagus. Bermain sama seperti di Bali. Cuma setelah babak kedua hakim garis (asisten wasit II) kasih penalti ke Persija. Tim saya mungkin hilang konsentrasi," tegas Teco.

Teco menilai sikap emosional Stefano Lilipaly juga akibat tidak puas dengan keputusan para wasit di lapangan.

Lilipaly sampai lepas jersey Bali United dan tidak mau main lagi, menurut Teco, akibat keputusan wasit.

"Sampai hakim garis kasih penalti, saya pikir sebelumnya tim saya main bagus. Kita punya peluang. Setelah keputusan hakim garis, pemain saya emosi di dalam lapangan. Saya lihat wasit tidak bisa kontrol pemain kedua tim," ujar Coach Teco.

Namun, Teco mengatakan, tahu bahwa Lilipaly sangat respek terhadap semua pemain.

Hanya Lilipaly emosi dengan keputusan hakim garis.

"Kita memberi selamat untuk Persija. Kita kembali untuk fokus ke Liga 1. Semoga liga cepat mulai," kata mantan pelatih Persija ini.

Kepada mantan anak didiknya di Persija Jakarta, Teco memuji kiper Andirtany dan Sahar Ginanjar yang tampil bergantian di leg I dan II babak perempat final Piala Indonesia.

"Di Bali kami bermain bagus, bisa menang. Hari ini babak pertama kita bermain bagus. Punya beberapa peluang cetak gol tapi Andritany sangat bagus. Seperti saat Sahar Ginanjar bermain di Bali. Bagus. Dua kiper main bagus," pujinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini