Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga dari Inggris
TRIBUNNEWS.COM, BIRMINGHAM - Kapten Garuda Select David Maulana berbicara mengengai pengalamannya melaksanakan ibadah puasa di Inggris.
Di Inggris, puasa dijalankan sekitar 17 jam. Ini tentu lebih lama dibandingkan di Indonesia.
Di Birmingham, tempat mereka tinggal, matahari terbit pukul 05.21 dan terbenam pukul 20.45 WIB.
"Lama waktunya, juga melelahkan nunggunya. Pokoknya beda banget dengan di Indonesia," kata David Maulana ditemui di flatnya, kompeleks Aston University, Birmingham, Rabu (8/5/2019).
Remaja yang akrab disapa Bembeng tersebut mengaku di Indonesia, akan tidak terasa menunggu waktu jika sehabis sahur kemudian tidur.
Biasanya tidur sehabis sahur akan terbangun sekitar pukul sebelas siang.
Nah di Inggris, apabila hal tersebut diterapkan, maka mereka tetap harus menunggu lama untuk berbuka karena matahari terbenar hampir pukul sembilan malam.
"Kan kayak kita kalau habis sahur kita kalau salat subuh (kemudian) tidur enggak terasa sudah jam sebelasan. Di sini kalau tidur masih jam sepuluh tapi masih ada beberapa jam lagi (nunggu buka), dua belas jam. Panjang banget di sini," kata kapten Timnas U-17 tersebut.
Di Inggris, Bembeng tetap harus beraktivitas. Bersama skuat Garuda Select, mereka tetap menggelar latian tiap hari guna melatih fisik dan taktik.
Sabtu (11/5/2019), mereka akan bertandang ke London dan menggelar uji tanding melawan Chelsea U-16.
Berpuasa di tengah kesibukan tersebut, Bembeng mengatakan harus memiliki pola tidur yang teratur. Selain itu, mereka meminta kepada pelatih agar menggelar latihan mulai pukul 14.00.
"Kemarin anak-anak minta latihan jam dua biar jaga kondisi juga," kata pemain asal klub PSMS Medan tersebut.
Pertandingan Garuda Select Vs Chelsea U-16 disiarkan secara langsung melalui https://supersoccer.tv/