TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, tidak mempermasalahkan jika uang subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (PT.LIB) mengalami pengurangan.
PT Liga Indonesia Baru (PT.LIB) mulai memberikan bantuan-bantuan dana kepada klub peserta Liga 1 menjelang bergulirnya kompetisi musim ini.
Namun, ada yang berbeda dari dari jumlah subsidi yang diberikan PT LIB kepada klub-klub peserta Liga 1 2019 di mana mengalami banyak penurunan.
Operator kompetisi di Indonesia memberikan bantuan sebesar 5 Miliar rupiah dan dianggap lebih kecil dari dua musim sebelumnya di mana PT LIB menggelontorkan bantuan sebesar Rp 7,5 Miliar.
Penurunan subsidi dari PT LIB ini dikabarkan karena kondisi keuangan PSSI selaku induk sepak bola seluruh Indonesia sedang mengalami penurunan.
Munafri Arifuddin selaku CEO PT PSM Makassar tidak mempermasalahkan soal besaran subsidi yang diberikan.
Ia hanya meminta kepada PT LIB dapat bersikap konsisten atas janji-janjinya selama ini.
"Ini bukan soal besaran subsidinya tapi bagaimana operator menepati jumlah besaran sekaligus waktu pendistribusiannya," kata Munafri.
"Kita lihat saja dalam dua musim terakhir yang terjadikan di luar dari ekspektasi kita, selalu ada keterlambatan," ujar Munafri Arifuddin.
Orang penting di jajaran PSM Makassar ini mengkritisi, jika selama ini pihaknya lebih banyak dirugikan dengan adanya keterlambatan subsidi dari PT LIB.
Sebab menurut dia, PSM Makassar harus mencari bantuan dana lain agar untuk bisa menutupi kerugian.
"Yang dirugikan tentu saja klub sebab ini mengganggu beberapa hal dalam persiapan kita, contoh di mana kita sudah atur sedemikian rupa tetapi karena pembayaran telat maka harus cari dana talangan," kata Munafri.