Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Laga PSS Sleman kontra Semen Padang pada Sabtu (25/5/2019) yang dihelat di Stadion Maguwoharjo, dengan skor akhir 1-1 sempat terjadi insiden kontroversial.
Laga tersebut dipimpin oleh wasit Armyn Dwi Sryathin yang dibantu oleh asisten wasit 1 Fuad Qohar dan Dedek Duha sebagai asisten wasit 2.
Semen Padang berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Rosad Setiawan pada menit ke-31.
Tuan rumah membalas melalui sepakan penalti Brian Ferreira pada menit ke-73.
Penalti itu dinilai kontroversial. Terkait itu, PSSI akan mengevaluasi dan menginvestigasi wasit pada pertandingan tersebut.
PSSI tidak akan mentolerir setiap pelanggaran peraturan permainan apabila terbukti telah terjadi kesalahan.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban
“Kami akan mengumpulkan laporan teknis dari penilai wasit (referee assessor PSSI) dan dari wasit serta asisten wasit itu sendiri. Kami akan analisis kondisi kesehatan dan kebugarannya, penerapan pasal-pasal permainan, pengambilan keputusan selama pertandingan dan cara membaca situasi pertandingan,” tutur anggota Komite Wasit PSSI, Purwanto.
Tak hanya itu, PSSI juga akan mengirim rekaman pertandingan ke Asosiasi sepak bola Jepang (JFA) yang menjadi mitra PSSI dalam melakukan penilaian terhadap kinerja wasit atau perangkat pertandingan.
“Dalam pertandingan itu, secara khusus kami akan mendalami dugaan pelanggaran peraturan permainan pasal 10 dan pasal 12,” imbuh Purwanto.
PSSI sendiri sudah mengagendakan pemanggilan perangkat pertandingan. Kalau menyalahi pasal permainan maka mereka tidak akan ditugaskan lagi di Piala Indonesia 2018-2019.
Bahkan, untuk bertugas di Liga 1 akan dievaluasi. Andai kesalahan yang mereka lakukan sangat mendasar, mereka tak akan diberi tugas di Liga 1 melainkan Liga 2.