TRIBUNNEWS.COM - Laga seru derbi Jawa Timur antara Arema FC Vs Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan, Senin (27/5/2019) malam berhias protes pelatih kedua tim.
Di laga itu Arema FC berhasi memanfaatkan laga pekan ketiga sekaligus laga kandang perdananya di Liga 1 2019 sebagai sumber poin sempurna.
Milomir Seslija menyebut wasit Dwi Susilo berkinerja buruk saat memimpin laga Arema FC Vs Persela Lamongan.
"Wasit memimpin pertandingan dengan sangat buruk. Terutama pada babak pertama, padahal penampilan kedua tim sangat baik," ujar Milomir SeslijaDi sisi lain Persela Lamongan kecewa pada kepemimpinan wasit karena mereka setidaknya bisa bermain imbang dengan Arema jika wasit memberi kartu merah pada Hamka Hamzah dan memberikan hukuman penalti.
Arema FC menang 3-2 atas tamunya Persela Lamongan dalam pertandingan yang digelar
Lewat kemenangan ini Arema FC untuk pertama kalinya mendapat poin dan bisa memperbaiki peringkat di papan klasemen sementara Liga 1.
Sebaliknya, laga pekan ketiga Liga 1 ini menjadi pertandingan yang tidak menguntungkan bagi Persela Lamongan yang juga mengincar poin.
Persela harus mengakui keunggulan tuan rumah, Arema FC dengan skor 3-2, laga pekan ketiga, Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan,
Meski kalah, sejatinya pada laga ini Persela selalu memimpin perolehan skor, sebelum akhirnya imbang 2-2, dan berbalik tertinggal 3-2.
Yang menarik, karena Arema selalu bisa kejar ketertinggalan hanya selang dua menit dari gol Persela.
Tentang hasil minor ini, pelatih Persela, Aji Santoso, menilai itu semua karena kurang fair-nya kinerja wasit, Dwi Susilo dari Jakarta yang memimpin pertandingan.
"Terus terang saja, mental pemain kami dirusak oleh kepempimpinan wasit yang menurut saya sangat tidak layak memimpin pertandingan sekelas Arema dengan Persela," terang Aji usai laga.
Pelatih asal Malang itu menilai pertandingan Arema FC Vs Persela berjalan menarik dan terbuka.
Utamanya babak pertama, di mana hingga menit 30, lima gol sudah tercipta.
"Sebenarnya permainan cukup imbang, babak pertama malah justru kami lebih menguasai jalannya pertandingan apalagi setelah mencetak gol," tambah Aji.
Tak ragu Aji menyebut jika saja wasit berlaku adil pada laga itu, Persela bisa saja pulang dengan poin.
"Saya oke mengakui kalah, tapi saya sangat tidak puas, wasit terlalu memaksakan membela tim tuan rumah untuk memenangkan pertandingan," terang pelatih 49 tahun tersebut
"Ini kalau normal saya kira paling tidak kami bisa mencuri poin," tambah Aji.
Satu keputusan yang paling fatal menurut Aji adalah tidak dikartu merahnya, Hamka Hamzah, bek Arema FC.
Hamka melanggar Alex Dos Santos yang berhasil lewati Arthur dan berada pada posisi berhadapan langsung dengan kiper Arema FC.
"Sudah satu lawan satu, Arthur Cunha lewat, Hamka yang di belakang, itu kartu merah harusnya kalau wasitnya mengerti, cuma gak tahu wasitnya nggak ngerti atau gimana, ya mudah-mudahan ajalah bisa lebih baik," pungkas mantan pelatih Arema itu.
Menurut Aji Santoso yang juga mantan pemain Arema itu, tim Persela Lamongan seharusnya juga mendapat hadiah tendangan penalti selain kart merah bagi pemain Arema FC.
Hasil ini sekaligus memperpanjang rentetan hasil minor Persela tiga laga awal Liga 1 2019.Dari tiga laga, tim.berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut hanya dulang satu poin setelah tertahan imbang 2-2 Persipura (22/5/2019).
Sementara dua laga lain harus menelan kekalahan.
Sementara bagi Arema, kemenangan ini menjadi yang pertama. Dua laga lain harus menelan kekalahan.
Arema FC kini untuk sementara menempati peringkat 10, sedangkan Persela harus turun ke peringkat 17 klaseemen sementara Liga 1 2019.