TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persebaya kembali berlatih hari ini, Senin (10/6/2019) seusai libur Lebaran selama 10 hari. Latihan perdana tersebut berlangsung di Lapangan Polda Jatim sejak pukul 15.30 WIB.
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, mengatakan latihan perdana ini pihaknya akan fokus pada peningkatan kembali fisik pemain.
"Latihan perdana ini kami pasti awali dengan mengembalikan kondisi fisik, karena setelah libur pasti drop," terang pelatih akrab disapa Djanur tersebut.
Mantan pelatih Persib Bandung tersebut menuturkan latihan perdana ini tak ada serangkaian tes-tes fisik, hanya ada sesi timbang badan.
"Kalau penimbangan (badan) pasti ada, sementara kalau tes tidak," sambungnya.
Kembali meggeber latihan dilakukan Persebaya setelah tiga laga sebelumnya raih hasil minor.
Kalah 2-1 dari Bali United (16/5/2019), imbang 1-1 saat jamu Kalteng Putra (21/5/2019), juga ditahan imbang 1-1 PSIS Semarang (30/5/2019).
Apalagi setelah ini Persebaya akan jalani tiga laga berat, hadapi Madura United 19 dan 27 Juni, perempat final Piala Indonesia, lawan Borneo FC (23/6/2019), pekan ke-5 Liga 1.
Selain laga tersebut, sejatinya Persebaya harus hadapi Barito Putera pekan keempat Liga 1.
Namun karena agenda timnas dalam FIFA Matchday, semua laga pekan keempat yang dijadwalkan terjadi 14-16 Juni, ditunda menjadi 27-28 Agustus.
Di Ujung Tanduk
Posisi Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih Persebaya Surabaya sedang berada di ujung tanduk dan bisa saja berujung pemecatan.
Manajemen Persebaya Surabaya memberi teguran keras kepada tim pelatih setelah ditahan imbang 1-1 PSIS di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (30/5/2019).
Manajer tim Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi mengatakan, manajemen segera melakuka evaluasi terhadap kinerja pelatih Djajang Nurdjaman dan staf pelatihnya. Hasil dari evaluasi tim pelatih akan segera diumumkan sebelum laga Persebaya vs Barito Putera pada (15/6/2019).
Bahkan, Candra Wahyudi menyebut, hasil evaluasi bisa lebih cepat yakni setelah Lebaran 2019.
"Sebelum lawan Barito, kalau bisa setelah lebaran," beber Candra Wahyudi,usai laga Persebaya Surabaya vs PSIS Semarang.
Kinerja Dajang Nurdjaman di Persebaya Surabaya mulai dipertanyakan dan mendapat sorotan tajam manajemen dan Bonek (suporter Persebaya Surabaya).
Djadjang Nurdjaman gagal mengantarkan Persebaya Surabaya meraih kemenangan dalam tiga laga di Liga 1 2019.
Dari tiga laga tersebut, Persebaya kalah 1-2 dari tuan rumah Bali United, serta ditahan imbang 1-1 oleh Kalteng Putra dan PSIS di kandang.
Candra Wahyudi mengaku sudah memberikan lampu kuning kepada tim pelatih sejak pekan lalu.
Bahkan ia menyebut hasil imbang kedua ini sudah lebih dari lampu kuning, artinya bisa fatal untuk pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
"Setelah lawan Kalteng sudah kita berikan lampu kuning kepada tim pelatih. Segera kita putuskan, ini harusnya lebih dari lampu kuning," kata Candra Wahyudi.
Candra Wahyudi menuturkan, alasan mengavaluasi tim pelatih karena melakukan kesalahan mendasar di dua laga kandang yang berujung imbang.
"Yang menyesakkan ada kesalahan terulang saat pemain kami keluar, kemudian proses pengambilan keputusan sangat lambat, sehingga ketika di lapangan adalah 10 vs 11 dan terjadi gol," cetus pria asal Bojonegoro ini.
Djadjang Nurdjaman sendiri hanya bisa pasrah pada sikap manajemen Persebaya Surabaya. Ia menyerahkan nasibnya kepada manajemen dan suporter.
"Saya serahkan sepenuhnya kepada manajemen dan Bonek," kata Djanur usai ditahan imbang untuk kedua kalinya di laga kandang.