TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Legenda Manchester United, Gary Neville, mencermati kepingan yang hilang dari Setan Merah setelah tak dilatih Sir Alex Ferguson.
Masih terlintas di kepala Gary Neville saat dia dipromosikan untuk mentas bareng skuat utama Manchester United pada 1992.
Pada waktu itu, pelatih Sir Alex Ferguson mencomotnya dari akademi Manchester United bersama David Beckham, Nicky Butt, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan adiknya, Phil Neville.
Setelah sewindu meninggalkan klub, Gary Neville menyadari ada yang tidak beres dari Manchester United, terutama setelah tak lagi digembleng Sir Alex mulai musim 2013-2014.
Ketidakberesan itu adalah tidak adanya sosok 'penjaga' yang memiliki jiwa kepemimpinan.
"Ketika saya bermain, kami selalu memiliki tiga kelompok: sang penjaga, pemain usia menengah, dan pemain muda," kata Neville.
"Man United kini tak memiliki para penjaga. Saat saya masuk ke tim utama, ada Paul Ince dan Roy Keane yang menganggap kami melakukan kejahatan bila salah umpan," sambung dia.
Pria yang kini berprofesi sebagai pundit ini pun menjelaskan bahwa Setan Merah saat ini memang tidak kehilangan pemain dengan dedikasi tinggi.
Seperti, lanjut Neville, Juan Mata, Ander Herrera (sebelum memutuskan pergi pada akhir musim lalu), dan Scott McTominay.
Hanya, Neville ragu mereka tak memiliki kemampuan untuk memengaruhi seisi ruang ganti tim demi mempertahankan kultur klub.
"Situasi ini merupakan masalah yang nyata di tim sepak bola mana pun. Jika para penjaga yang memiliki pengaruh tidak memberikan teladan, Anda dalam masalah besar," ucap Neville.
"Anda mesti membersihkan masalah itu," ujar pengemas 85 penampilan bareng timnas Inggris ini lagi.