Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta resmi meluncurkan program akademi sepakbola dan pembinaan sepakbola usia dini dengan nama Persija Development Center (PDC), yang akan berpusat di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Nantinya program ini akan mulai beroperasi pada 1 Agustus mendatang, bertepatan dengan mulainya tahun ajaran baru sekolah pada umumnya.
Persija Development Center sendiri berbasis La Masia milik Barcelona. Siswa akan tinggal di sana dan menjalani berbagai aktivitas, termasuk sekolah pada umumnya.
“Ya hari ini kami launching Persija Development Center, tempatnya di bilangan Sawangan atau mungkin yang biasa dibilang Nirwana Park,” kata CEO Persija, Ferry Paulus, Kamis (4/7/2019).
”Ini merupakan bentuk dari rangkaian dan mimpi Persija untuk menghadirkan kesempatan kepada anak-anak untuk berkiprah dengan menjadi bagian dari Persija,” tegasnya.
Nantinya selama di Persija Development Center, anak-anak usia 12-17 tahun dapat merasakan pelatihan sepak bola standar internasional dengan lini kerja dan metodologi yang sama dengan Tim Utama Persija.
Apalagi yang membuat istimewa seluruh program langsung dikomandoi oleh pelatih berlisensi profesional UEFA yang telah memiliki pengalaman dalam pembinaan.
Tak hanya itu jika pemain menunjukkan perkembangan dengan baik, para pemain berkesempatan untuk bermain di elite club Persija U-16, U-18, dan U-20 sebelum akhirnya terpilih untuk membela skuat utama Macan Kemayoran, julukan Persija Jakarta.
Sementara itu Direktur Teknik Akademi Persija, Eduardo Perez, menegaskan dalam program ini semuanya berstandar tinggi.
“Kami peduli semua hal terkait pengembangan karakter, di mana kami ingin memberikan edukasi agar mereka memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Eduardo Perez.
Nantinya keseharian anak-anak wajib mengikuti program yang sudah disusun. Dari memulai hari dengan sarapan yang dilanjutkan dengan latihan tim pada pagi hari. Setelah itu, mereka akan masuk ke dalam kelas dan bersekolah hingga siang hari.
Setelah makan siang, para pemain akan beristirahat dan kemudian berlatih gym dan individual pada sore harinya. Setelah makan malam, siswa akan kembali belajar hingga waktunya untuk beristirahat untuk memulai hari baru.
“Jika pemain tidak bisa mengikuti peraturan, maka tidak bisa bergabung dengan kami. Kami ingin mengembangkan mereka bukan hanya dari aspek sepakbola,” jelas Eduardo.
Selain membuka pusat pengembangan yang terletak di Sawangan, Persija juga membuka sekolah sepak bola yang berada di tiga lokasi berbeda, yaitu Pulomas, Senayan, dan BSD City.
Ketiganya menjadi sub-akademi dari Persija Development Center yang berada di Sawangan.