TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Skuat PSMS Medan sudah bertolak menuju Cilacap sejak Kamis (11/7/2019) pagi.
Mereka akan menghadapi PSCS Cilacap dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Wijaya Kusuma, Sabtu (13/7/2019) nanti.
Namun, perjalanan mereka menuju Cilacap sempat mengalami kendala.
Pemain memilih menolak melanjutkan perjalanan ke Cilacap menggunakan Bus yang disediakan oleh Panpel.
Pasalnya, bus yang mereka tumpangi dianggap tak layak pakai.
Pendingin mobil atau AC bus tersebut tak hidup.
Sehingga pemain pun mengalami kepanasan setelah menumpang bus tersebut.
Akhirnya, para pemain, pelatih dan official tim memilih berhenti tak mau melanjutkan perjalanan.
Mereka meminta bus yang di naikin segera diganti.
"Panpel Cilacap menyediakan Bus AC nya tidak berfungsi.
Pemain semua turun, tidak mau melanjutkan perjalanan sampai tuntutan untuk ganti bus," kata Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra saat dihubungi dari Medan, Kamis (11/7/2019).
Para penggawa PSMS ini awalnya berangkat dari Medan transit ke Jakarta.
Setelah transit di Jakarta, sampai di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta.
Setiba di Bandara Adi Sucipto, mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju Cilacap menggunakan bus yang sudah disediakan Panpel.
Perjalanan menuju ke sana sekitar lima jam dari Bandara.
"Busnya ini disedikan dari Panpel PSCS dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.
Terus kami mau menuju Cilacap kurang lebih 5 jam perjalanan.
Tapi kami berhenti setelah jalan sekitar 3 kilometer.
Kami tidak mau melanjutkan perjalanan kalau busnya tidak diganti oleh Panpel," ungkapnya.
Sampai berita ini diterbitkan, para penggawa PSMS Medan masih berhenti di pinggir jalan.
Mereka masih menunggu kabar dari Panpel untuk pergantian bus.
STRATEGI BERTAHAN
Pelatih PSMS Medan, Abdul Rahman Gurning mengaku akan menggunakan strategi bertahan sejak awal laga menghadapi tim asal Jawa Tengah itu.
Gurning berencana akan lebih fokus memperkuat lini pertahanannya saat menghadapi tim berjuluk Laskar Nusakambangan itu.
Ia tak mau anak asuhnya mengalami kebobolan dan pulang dengan tangan hampa.
"Kami mungkin nanti main lebih banyak bertahan. Tim lawan pasti akan banyak menyerang main di kandang mereka.
Makanya kami mau perkuat lini pertahanan agar tidak mudah kebobolan," ujarnya, Kamis (11/7/2019).
Sebelum bertolak ke Cilacap, Gurning juga sudah memberikan program latihan kepada Al Hadji dkk.
Dia memilih perkuat lini pertahanannya ketimbang membuat strategi menyerang.
Apalagi dengan kembali Syaiful Ramadhan mengisi di bek kiri membuatnya yakin dengan lini bawahnya.
Dalam latihan terakhir, Gurning menyebut benteng pertahanan terbilang ampuh.
Serangan-serangan yang dilakukan rekannya, mampu bertahan hingga waktu yang ditentukan pelatih.
"Kami sudah siapkan strategi untuk perkuat lini pertahanan. Kemarin sudah dilatih, hasilnya cukup bagus.
Dari beberapa percobaan serangan yang dilakukan, mereka berhasil tanpa kebobolan.
Semoga ini bisa bertahan ketika pertandingan nanti," ungkapnya.
Pelatih berusia 61 tahun ini mengaku sudah mendapat pelajaran atas dua laga terakhir yang mereka jalani.
Kebobolan di kandang sendiri membuatnya untuk fokus dalam bertahan.
"Menit-menit awal itu sangat rawan, kalau pemain tidak konsentrasi bisa kebobolan.
Saya tekankan kepada pemain nanti harus siap sejak awal jangan sampai kecolongan," pungkasnya
(lam/tribun-medan.com)