Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Persija Jakarta,Ferry Paulus menggelar konferensi pers terkait penundaan partai final leg kedua Piala Indonesia antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Kantor Persija, Kuningan, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Dalam keterangannya, Ferry Paulus sempat menjabarkan kronologi bagaimana anak asuhnya mendapatkan tekanan selama berada di Makassar.
Ia pun menilai bahwa hal ini adalah kesalahan dari panitia penyelenggara yang tidak baik dalam menjamu Persija.
“Saya perlu klarisifikasi apa yang terjadi dan seperti apa pada waktu batal ya leg kedua tgl 28 (Juli) kemarin,” kata Ferry Paulus.
“Pertama bahwa Persija menganggap satu poin penting dari batalnya adalah menurut kami ketidakcakapan panitia penyelenggara saat menjamu kami,”
“Banyak hal yang ranah fairplay dalam sepakbola pressure secara visual melalui spanduk. Teman-teman juga lihat dan beredar dimana. Pressure petasan jam 12 malam. Dan setengah 2, pengendara motor intinya untuk mempressure. Pada titik itu persija awalnya tidak ambil pusing,”
“Mereka masih rilex dan istirahat dengan baik. Namun saat official training ini yang menimbulkan ketidaknyamanan dan itu menyebabkan kami tidak ingin bertanding tanggal 28,” paparnya.
Lebih lanjut, Ferry mengatakan dalam pertemuan koordinasi antara Persija, CEO PSM Makassar Munafri, Kapolres dan Pak Steven dari Polda menyatakan bahwa pihak Panpel tidak meminta personel tambahan saat Persija menjalani ofisial training.
Atas kejadian tersebut laga final leg kedua Piala Indonesia 2018/2019 antara Persija vs PSM pun diundur. Partai final m akan kembali dihelat di Stadion Andi Mattalata, Makassar, Jumat (6/8/2019).