Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) telah memanggil operator Liga 1, PT LIB untuk membahas pelaksanaan Liga 1 yang telah berjalan tiga bulan.
Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang ditekankan oleh BOPI, antara lain mengenai pelaksana pertandingan dan kinerja wasit.
“Banyak hal akan kita bicarakan. Mulai dari manajemen pelaksanaan pertandingan, kualitas wasit, sikap suporter dan lain-lain,” kata Ketua Umum BOPI, Richard Sam Bera.
Richard mengingatkan, saat memberikan rekomendasi bergulirnya Liga, BOPI akan melakukan evaluasi setidaknya setiap tiga bulan sekali pada gelaran Liga 1 dan Liga 2.
Seperti diketahui, beberapa peristiwa menonjol terjadi pada Liga 1 yang pekan ini sudah memasuki Game Week ke-11. Terbaru yakni kericuhan di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin, (29/7/2019) saat Persela menjamu Borneo FC.
Keputusan wasit Wawan Rapiko memberikan hukuman penalti di menit-menit akhir pertandingan membuat penonton kecewa dan turun ke lapangan. Pertandingan pun sempat terhenti dan berakhir di menit ke-122.
Catatan lain yakni terkait padatnya pertandingan pada waktu sangat berdekatan pada rangkaian kompetisi yang direncanakan berakhir pada akhir Desember 2019.
Hal lain yakni masih tingginya tensi antar suporter yang bahkan terjadi sejak laga pembukaan PSS Sleman melawan Arema Malang, 15 Mei 2019.
“Beberapa catatan itu akan kami sampaikan kepada PT LIB selaku operator Liga, demi evaluasi dan perbaikan pada dua pertiga sisa kompetisi musim ini,” kata Richard.
Di luar Liga 1, BOPI juga memberi catatan khusus atas ditundanya final kedua Piala Indonesia yang seharusnya berlangsung di Makassar, 28 Juli 2019 lalu.
“Kami berharap PSSI menjelaskan situasi yang terjadi dan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan terselenggaranya final pada pertandingan tunda pekan depan,” kata Richard.
Pertemuan dengan PT LIB dan PSSI diagendakan berlangsung di kantor BOPI selambatnya pada awal Agustus ini.