TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gara-gara match fee atau uang tampil di Piala Indonesia Kratingdaeng 2018/2019 yang dijanjikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum dibayar lunas, Persatuan Sepak Bola Langsa (PSBL) melayangkan somasi ke PSSI.
“Nominal pastinya kita tidak dikasih tahu oleh PSSI. Tapi kira-kira ratusan juta rupiah. Kami baru terima Rp 40 juta dipotong pajak. Untuk nombok, terpaksa kami jual kebun,” ungkap Ketua Umum PSBL Said Mahdum Majid saat menerima kunjungan Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) di Kota Langsa, Aceh seperti dalam rilisnya, Selasa (6/8/2019).
Somasi atau surat peringatan dengan nomor 22/PSBL-LGS/V/2019 itu dilayangkan pada 24 Mei 2019.
“Keterlambatan pembayaran match fee telah merugikan PSBL yang telah mendahulukan pengeluaran biaya pertandingan dan operasional klub,” tulis Said dalam somasinya.
Said lalu berkisah, PSBL telah melakoni pertandingan 128 besar sebagai tuan rumah di Stadion Langsa melawan Persiraja Banda Aceh pada 31 Juli 2018.
“Dari sini kami sudah terima match fee Rp 40 juta dari total Rp 100 juta, setelah dipotong pajak jumlahnya Rp 38 juta,” jelasnya.
Baca: Final Piala Indonesia PSM Makassar vs Persija Jakarta, Panpel Imbau Penonton Bawa Bekal
PSBL lalu lanjut ke pertandingan 64 besar sebagai tuan rumah melawan Aceh United pada 24 Desember 2018, dan seharusnya PSBL mendapat match fee sebesar 40% dari total Rp 125 juta.
PSBL pun lanjut lagi ke pertandaingan 32 besar dengan sistem home and away melawan Bhayangkara FC pada 24 Januari 2019 sebagai partai home, dan 1 Februari 2019 sebagai partai away.
“Di sini mestinya PSBL dapat 40% dari Rp 150 juta partai home, dan 60% dari Rp 150 juta dari partai away,” cetus Said.
Faktanya, lanjut Said, janji itu tinggal janji.
Hingga Piala Indonesia Kratingdaeng 2018/2019 memasuki puncak, yakni pertandingan antara tuan rumah PSM Makassar dan Persija Jakarta yang digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (6/8/2019), match fee untuk PSBL itu belum dilunasi pembayarannya.
PSBL juga belum menerima uang kontribusi untuk Liga 3 sebesar Rp 75 juta. “Kami tentu akan layangkan somasi lagi,” tandasnya.
Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono mengaku prihatin setelah menerima pengaduan dari Said Mahdum itu, dan berjanji akan mempertanyakan hal tersebut ke pihak PSSI.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak PSSI belum bisa dikonfirmasi. Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha ketika dihubungi telepon selulernya, Rabu (6/8/2019) siang, tidak merespons.