TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Malaysia (PFAM) digugat FAM karena mengeluarkan pernyataan ke publik tentang masalah tunggakan gaji para pemain lokal.
FAM menilai itu dapat disalahartikan dan pada saat yang sama tidak membantu menyelesaikan masalah.
Pada awal pekan ini, Chief Executive Officer PFAM, Izham Ismail mengungkapkan bahwa beberapa tim yang tersisa di Liga Malaysia masih berutang total 6,4 juta ringgit Malaysia atau lebih dari 21 miliar rupiah.
Sekretaris Jenderal FAM, Stuart Ramalingam dalam sebuah pernyataan ke publik mengatakan, bahwa tidak semua tim yang tercantum dalam pernyataan PFAM telah lepas tanggung jawab atas tunggakan gaji pemain.
”PFAM seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan itu ke umum dengan seperti itu,” ujar Stuart yang dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
”Pernyataan ke umum itu sepenuhnya tidak bertanggung jawab dan tidak adil dalam menjelaskan sifat sebenarnya dari persoalan tunggakan upah pemain.”
”Tidak semua tim yang disebutkan di atas tidak bertanggung jawab atas pembayaran tunggakan gaji,” ucapnya tegas. (Estu)