“Sebenarnya kami sering menyampaikan kepada Aremania. Kami menyayangkan setiap perilaku dan perbuatan suporter yang merugikan klub.”
“Soal ini, saya kembalikan kepada aremania. Saya juga perlu masukan untuk menanggulangi hal ini,” kata Abdul Haris kepada SURYAMALANG.COM, Senin (2/9/2019).
Di sisi lain, Panpel Arema FC sudah kehabisan cara agar penyalaan flare tidak terulang.
Panpel telah mengingatkan agar suporter tidak membawa flare dan sejenisnya ketika ke stadion.
Namun, pelanggaran yang didapat Arema FC kebanyakan dari flare.
“Justru flare adalah pengeluaran yang sia-sia. Secara tidak langsung pengeluaran finansial manajemen terkuras hanya karena hal yang tidak diperlukan.”
“Hanya karena emosional yang tidak bisa dikendalikan, klub harus kena denda. Kami sayangkan.”
“Kalau Aremania ingin tim ini juara, tolonglah bantu kami. Manajemen tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus juga ada dukungan dari suporter,” jelasnya.