Menantispasi permainan tuan rumah, Seto pun sudah melakukan beberapa evaluasi terhadap timnya.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah mengurangi bola long pass seperti laga terakhir melawan Persipura Jayapura.
"Kurangnya kreativitas lini tengah sehingga permainan monoton, banyak bola umpan jauh dari belakang," ungkap Seto.
"Menghadapi tuan rumah Arema, tidak boleh mengulang kesalahan serupa," ujar Seto mengakhiri interview.
Baca: Jelang Arema FC vs PSS Sleman, Live di Indosiar Pukul 15.30 WIB: Singo Edan Kehilangan Pemain Pilar
Jelang lawan PSS Sleman, tim Singo Edan, julukan Arema FC, masih diterpa badai cedera pemain.
Sebelum putaran pertama Liga 1 2019 berakhir Arema harus kehilangan Dedik Setiawan dan Johan Alfarizi, hilangnya kedua pemain ini sangat dirasakan Singo Edan.
Terlebih Johan Alfarizi kerap menjadi kunci skema permainan Singo Edan.
Setelah putaran kedua, jumlah pemain vital yang cidera bertambah seperti Artur Cunha, Sylvano Comavalius hingga Ahmad Nur Hardianto.
Kondisi ini diakui Milomir Seslija, pelatih Arema FC, beberpa pemain cedera dan berdampak besar pada permainan tim, terutama absennya sang defender Arthur Cunha.
“Cidera yang mendera tim ini memang sangat tragis,” ucap Coach Milo melalui laman resmi Liga Indonesia.
Milo mengungkapkan hilangnya lima pemain sangat berimbas pada permainan Arema FC, terutama absennya palang pintu Artur Cunha.
Hilangnya Dedik, Farizi, Comvalius memang menjadi masalah, namun seiring berjalannya waktu Arema sudah mulai membiasakan diri.
Rachmat Latif coba diturunkan saat pertandingan lawan Borneo FC, hasilnya masih belum maksimal, lini bekalang Arema banyak kedodoroan.
Selanjutnya pada laga melawan Persela Lamongan, Hanif Sjahbandi coba dipermak menjadi bek, hasilnya cukup baik, namun tidak sebaik duet Arthur-Hamka.