"Alasan pertama kami adalah kemampuan mereka tidak perlu diragukan lagi. Reputasi disiplin mereka sangat baik dan penting untuk pemain-pemain Persebaya yang rata-rata masih muda," ungkap Azrul Ananda selaku Presiden Klub.
"Kedua, mereka bisa membantu mengisi kebutuhan kami untuk jangka panjang,” katanya.
Makna dari jangka panjang yakni kedepannya tim Persebaya Surabaya ingin membangun infrastruktur organisasi sebaik mungkin dalam segala lini.
"Khusus kepelatihan, baik dari tim senior hingga junior. Kami berharap, Alfred Riedl bukan hanya bisa membawa tim meraih prestasi," tambah Azrul.
Azrul pun berharap Alfred Riedl bisa menjadi mentor yang baik bagi Bejo Sugiantoro serta pelatih junior di Surabaya.
"Manajemen sedang menyiapkan struktur jangka panjang. Kami merasa Alfred Riedl adalah yang terbaik untuk itu,” tambah Azrul.
Baca: Persebaya Hujan Peluang Tapi Gagal Menang Lawan Bali United, Ini Kata Bejo Sugiantoro
Dengan mundurnya Alfred Riedl secara tidak langsung assistennya yakni Wolfgang Pikal diangkat menjadi head coach tim Bajul Ijo.
Pikal sudah berlisensi AFC Pro, memenuhi syarat menjadi pelatih kepala Persebaya. Tinggal menunggu pengesahan dari PSSI.
Pikal memiliki pengalaman membesut timnas bersama Riedl. Dia memiliki disiplin, metodologi, dan struktur kepelatihan yang bagus.
Karena Coach Bejo belum mendapatkan lisensi yang mumpuni, Bejo akan menjadi assisten pelatih.
Bejo sebagai legenda hidup Persebaya mampu membentuk karakter permainan Persebaya yang ngeyel, ngosek, dan wani.
”Kombinasi ini sudah menunjukkan performa luar biasa dalam beberapa pertandingan transisi kemarin," ujar Candra Wahyudi, manajer Persebaya.
"Kemampuan teknis serta sikap disiplin Pikal menjadi seimbang dengan gaya permainan menarik yang ditonjolkan Bejo," tambahnya.
Candra pun berharap semoga tren timnya bisa terus naik di sisa musim ini.