TRIBUNNEWS.COM - Caretaker Persija Jakarta, Sudirman, menegaskan anak-anak asuhnya harus memiliki kemauan yang kuat bila tidak ingin timnya berada di papan bawah dalam kompetisi Liga 1 2019.
Sudirman yakin dengan tekad yang kuat itu Persija Jakarta akan bangkit dari keterpurukan.
Permainan Persija Jakarta saat ini sedang tidak stabil sehingga membawa mereka berada di posisi ke-13 dari 18 pertandingan yang sudah dilakoninya.
Bahkan, Persija Jakarta juga sempat berada di zona degradasi dalam beberapa pekan.
Situasi tersebut sangat menyulitkan Persija Jakarta yang merupakan juara bertahan di Liga 1.
Baca: Persib Vs Arema FC: Pelatih Singo Edan Siapkan Kejutan Buat Maung Bandung
Baca: Profil Singkat Pelatih Baru Persebaya Pengganti Alfred Riedl: Pernah Tangani Arema
Baca: Kabar Populer Arema FC: Ada Suporter Babak Belur, Posisi Singo Edan Melompat Empat Level di Klasemen
Baca: Berita Populer Sepakbola Nasional: Perdarahan Winger Persib Hingga Kabar Timnas Indonesia
Meski begitu, Sudirman yakin ke depannya Persija Jakarta akan bangkit dari masalah ini dan kembali berada di papan atas.
"Yang penting pemain saya punya kemauan yang keras untuk bisa keluar dari zona yang tidak nyaman ini, zona yang seharusnya mereka tidak berada di sana," kata Sudirman.
Sudirman selalu mengingatkan kepada Ismed Sofyan dkk sebelum pertandingan untuk menampilkan permainan terbaiknya di lapangan.
Ia optimistis dengan kerja keras dan kemauan yang tinggi, Persija Jakarta bisa keluar dari situasi ini.
Manajemen juga sudah berusaha untuk mendatangkan beberapa pemain baru pada putaran kedua Liga 1 2019.
Baca: Persib Vs Arema FC: Pelatih Singo Edan Siapkan Kejutan Buat Maung Bandung
Baca: Profil Singkat Pelatih Baru Persebaya Pengganti Alfred Riedl: Pernah Tangani Arema
Baca: Kabar Populer Arema FC: Ada Suporter Babak Belur, Posisi Singo Edan Melompat Empat Level di Klasemen
Baca: Berita Populer Sepakbola Nasional: Perdarahan Winger Persib Hingga Kabar Timnas Indonesia
Setidaknya ada lima nama baru yang memperkuat Persija Jakarta yakni Alexandre Luiz Reame alias Xandao, Joan Tomas, Fachruddin Aryanto, Rachmat Hidayat, dan Farri Agri.
"Saya yakin dengan pemain saya saat ini dan Insya Allah kami bisa keluar dari posisi tersebut," ucap Sudirman.
Jamu Persebaya di SUGBK, Tapi....
Persija Jakarta jarang melakoni pertandingan Liga 1 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Sampai pekan ke-20 Liga 1 2019, setidaknya baru tiga pertandingan Persija Jakarta yang digelar di SUGBK saat menjamu Persib Bandung, Arema FC, dan PSM Makassar.
Tidak bisanya Persija Jakarta memakai SUGBK karena faktor bentrok dengan agenda lainnya yang sudah menyewa venue tersebut.
Selain itu, harga sewa SUGBK juga cukup mahal, di mana manajemen Persija Jakarta harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 miliar.
Manajemen Persija Jakarta akhirnya lebih sering menggunakan Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat.
Sejauh ini sudah ada dua agenda pertandingan Persija Jakarta yang akan bermain di SUGBK.
Baca: Link Live Streaming Chelsea VS Grimsby Town di Carabao Cup Kamis Dini Hari: Live Mola TV
Baca: Link Live Streaming Manchester United vs Rochdale di Carabao Cup 2019 Via Mola TV
Baca: Hasil Laga Wakil Indonesia di Korea Open 2019 Rabu (25/9/2019): Sempurna, 10 Pemain Lolos Semua
Baca: Teror dari Aremania Sebelum Laga Berdampak Kekalahan Telak PSS Sleman dari Arema FC
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus, mengatakan pihaknya akan menggunakan SUGBK saat menjamu Madura United dan Persebaya Surabaya.
Laga Persija Jakarta kontra Madura United merupakan pekan ke-32 dan berjumpa Persebaya Surabaya laga ke-33 Liga 1 2019.
"Kami akan memakai SUGBK kembali saat melawan Persebaya Surabaya dan Madura United, tapi lihat nanti ya," kata Ferry Paulus.
Baca: Hasil & Jadwal Lengkap Wakil Indonesia di Korea Open 2019 Rabu (25/9/2019): 7 Wakil ke Babak Berikut
Baca: Teror dari Aremania Sebelum Laga Berdampak Kekalahan Telak PSS Sleman dari Arema FC
Baca: Persebaya Hujan Peluang Tapi Gagal Menang Lawan Bali United, Ini Kata Bejo Sugiantoro
Baca: Singgung Aremania, Milo Sebut Kemenangan Telak Arema FC Sebagai Jawaban Atas Kritik Pedas
Meskipun bisa menggunakan SUGBK, ada kendala yang akan dihadapi Persija Jakarta saat menjamu Madura United dan Persebaya Surabaya.
Pasalnya, manajemen Persija Jakarta tidak pernah mendapatkan izin untuk menggelar laga pada malam hari ketika menggunakan SUGBK.
Bahkan sampai saat ini saat laga kandang, Persija Jakarta tidak pernah menggelar pertandingan di malam hari.
Hal yang sama dirasakan Persija Jakarta saat bermain di Stadion Patriot.
"Yang repot itu kalau hari biasa bermain di SUGBK tidak bisa bermain malam hari," kata Ferry Paulus.
"Sudah pertandingannya hari biasa, digelarnya sore hari pula," tutup Ferry Paulus.
Tak Gegabah Cari Pelatih Baru
Kursi pelatih Persija Jakarta sedang kosong pasca-manajemen klub berjulukan Macan Kemayoran itu mendepak Julio Banuelos.
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus menegaskan, pihaknya saat ini sedang hati-hati untuk mencari sosok pelatih baru.
Ya, Persija Jakarta menjadi satu-satunya klub Liga 1 2019 yang sudah dua kali melakukan pergantian pelatih.
Pada awal musim, manajemen Persija Jakarta mendepak Ivan Kolev yang dinilai gagal bersama pasukan ibu kota.
Sebagai penggantinya, sosok Julio Banuelos pun didatangkan untuk memimpin Ismed Sofyan dkk.
Akan tetapi bersama Julio Banuelos, Persija Jakarta jarang mendapatkan kemenangan.
Manajemen Persija Jakarta juga sudah berupaya untuk menyaring beberapa pelatih yang mencoba masuk.
Saat ini, Ferry Paulus sedang memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada Sudirman yang dipercaya untuk menjadi caretaker Macan kemayoran.
"Benar sekali, kami hati-hati memilih pelatih baru, jangan sampai menjadi bumerang bagi kami," kata Ferry Paulus.
"Apalagi, tim ini baru merayakan euforia kecil atas kemenangan melawan Barito Putera."
"Semoga tren positif ini bisa dipertahankan. Kemudian, kami juga bangkit dan menang," ucap Ferry Paulus menambahkan.
Dua nama calon pelatih baru Persija Jakarta sudah muncul ke publik.
Pertama adalah Edson Tavares yang merupakan pelatih asal Brasil berusia 63 tahun.
Kedua adalah Dejan Gluscevic, pelatih asal Montonegro berusia 52 tahun dan sempat berkarier sebagai pemain Pelita Jaya dan Mastrans Bandung Raya pada era awal Liga Indonesia.
Nama-nama seperti Dejan Antonic, Alfredo Vera, dan Aidil Shahrin tidak masuk ke dalam kandidat.
Sejauh ini, manajemen Persija Jakarta belum mengambil keputusan siapa di antara dua nama tersebut yang cocok menjadi pelatih baru Marko Simic dkk.
Ferry Paulus mau melihat kenyamanan para pemain Persija Jakarta bersama Sudirman terlebih dahulu.
"Peluangnya masih fifty-fifty, kami masih godok itu," ucap Ferry Paulus.
"Komunikasi terus kami lakukan dan juga butuh kenyamanan di internal tim."
"Kalau memang sudah nyaman, mungkin bisa jadi komunikasi saja. Kedua pelatih itu siap kapan pun datang," tuturnya.