News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Persib Ungkap Data Kejanggalan Keputusan Wasit: Maung Kirim Surat ke PT LIB dan Komdis PSSI

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Faulur Rosy, Wasit kontroversial laga Madura United Vs Persib Bandung di pekan ke-22 Liga 1 2019.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  - Persib Bandung resmi melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komisi Disiplin PSSI atas kepemimpinan wasit Faulur Rosy pada laga kontra Madura United di Stadion Bangkalan, Sabtu (5/10/2019).

Lewat surat bernomor 01/DIR-PBB/X/2019, tertanggal 7 Oktober 2019 itu, Persib Bandung memiliki bukti berupa video, data, dan statistik tentang kepemimpinan wasit yang merugikan tim.

Menurut catatan yang dimiliki Persib Bandung, ada 24 pelanggaran dilakukan oleh para pemain.

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi

Termasuk hukuman penalti bagi Persib Bandung yang dilakukan Achmad Jufriyanto kepada Diego Assis pada menit 61.

Namun, setelah penalti diberikan, Madura United hanya mendapat empat kali tendangan bebas hingga pertandingan berakhir.

Sementara Laskar Sapeh Kerrab sendiri hanya mencatatkan sembilan kali pelanggaran terhadap Maung Bandung.

"Menurut pendapat kami, data statistik tersebut menunjukkan sesuatu yang tidak wajar dan perlu dievaluasi lebih lanjut,” tulis surat yang ditandatangi Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono dikutip dari laman Persib Bandung.

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi

Pemain Persib Bandung Nick Kuipers menghadang pemain Madura United, Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019) (Tribunnews.com)

Persib Bandung juga mempertanyakan waktu tambahan di babak kedua yang hanya dua menit saja.

Padahal, insiden yang menimpa Omid Nazari ketika mendapat cedera pada menit 79 menghabiskan waktu selama kurang lebih tujuh menit.

“Selain itu, dengan mempertimbangkan banyaknya pelanggaran yang menyebabkan pertandingan terhenti cukup lama. Sebagai contoh insiden pelanggaran penalti dan pelanggaran terhadap Omid Nazari sendiri sudah menghabiskan waktu sekitar hampir 6 menit), dan wasit hanya memberikan tambahan waktu 2 menit.”

Dengan segala keputusan wasit yang merugikan Persib Bandung itu, maka PT PBB meminta agar wasit bisa segera dievaluasi oleh PT LIB maupun Komdis PSSI.

“Kami mohon agar wasit yang bertugas pada pertandingan Shopee Liga 1 2019, hari Sabtu, 5 Oktober 2019 antara Tim Madura United melawan Tim PERSIB Bandung bertempat di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, untuk dievaluasi apakah sudah menjalankan tugasnya dengan fair. Dan apabila pendapat kami adalah benar, kami mohon agar wasit tersebut diberikan sanksi yang memadai serta tidak lagi ditugaskan untuk selama-lamanya,”.

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi

Bobotoh datang ke Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019) (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

Selain PT LIB dan Komdis PSSI, Persib Bandung menyampaikan surat protes ini kepada kepada Plt. Ketua Umum PSSI Pusat, Iwan Budianto, Sekjen PSSI Pusat,Ratu Tisha Destria, Ketua Komisi Disiplin PSSI Pusat, Asep Edwin dan Komite Wasit PSSI Pusat, Condro Kirono. 

Berikut perangkat pertandingan Madura Umited vs Persib Bandung:

Inspektur Wasit: A.A Ngurah Putra Agung asal Denpasar 

Match Commisioner: Fani Adi Nugroho, Spd asal Semarang

W a s i t : Faulur Rosy asal Banda Aceh

Asisten Wasit 1: Muchlish asal Langsa

Asisten Wasit 2: Ferry Dharmawan asal Jakarta Timur

Wasit Cadangan: Ikhsan Prasetya Jati asal Bantul

Pemain Persib Bandung Ezechiel N Douassel melesatkan tembakan ke gawang Madura United, Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019). (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi

Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Terancam Ditunda

Beredar isu bahwa pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (19/10/2019) akan kembali ditunda.

Pasalnya, pertandingan antara kedua tim besar di Indonesia ini berdekatan dengan pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2019.

Mengacu pada penundaan pertandingan melawan Arema FC, bisa saja laga kontra Persebaya Surabaya juga mengalami hal serupa.

Situasi keamanan dan politik Indonesia yang belum stabil pasca demonstrasi mahasiswa bisa saja berlanjut hingga pelantikan Presiden.

Pelatih Fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya, berharap tak ada lagi pertandingan Persib Bandung yang ditunda.

"Kalau lihat dari kalender ya, Kami dari tanggal 15, 19 itu kami padat sampai bulan berikutnya, harapan kami setelah lawan Madura United adalah jangan sampai pertandingan ditunda," ujar Yaya Sunarya di Mess Persib, Minggu (6/10/2019).

Sejauh ini, Persib Bandung memang belum dapat informasi apapun terkait penundaan jadwal.

"Kami enggak tahu, cuma melihat situasi politik memberi gambaran seperti nya susah," katanya.

Mengenai kemungkinan partai kandang di luar Bandung, Yaya Sunarya akan mendiskusikannya dengan manajemen.

"Ya itu, karena ada ucapan dari coach kemarin, berusaha sebisa mungkin pertandingan jangan ditunda, (di manapun) mungkin coach nanti bicara sama manajemen," katanya.

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi

2 Laga Terancam

Dua laga big match di Liga 1 2019 yang melibatkan Persib Bandung terancam ditunda.

Dua laga yang terancam ditunda adalah Persib Bandung vs Persebaya Surabaya dan Persib Bandung vs Persija Jakarta.

Menghadapi Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta merupakan laga kandang bagi Persib Bandung

Maung Bandung itu dijadwalkan menjamu Persebaya Surabaya pada 19 Oktober dan Persija Jakarta pada 28 Oktober .

Selain karena tensi dua laga tersebut yang terbilang tinggi, potensi penundaan juga disebabkan situasi keamanan dan politik di Bandung yang belum kondusif.

Dalam beberapa hari terakhir, marak aksi massa yang dilakukan aliansi mahasiswa di Bandung untuk menolak RUU KUHP dan RUU KPK.

Persib Bandung dibantai 0-4 oleh Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/7/2019) malam. (Kolase/Twitter @Liga1Match)

Dari dua laga tersebut, partai Persib Bandung vs Persebaya Surabaya paling berpotensi ditunda.

Sebab pertandingan akan berlangsung tepat satu hari sebelum pelantikan Presiden Republik Indonesia.

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi


Sebelumnya, laga kandang Persib Bandung menghadapi Arema FC di Liga 1 2019 sempat mengalami penundaan lantaran situasi di Bandung yang kurang kondusif karena maraknya aksi massa tersebut.

Laga tersebut seharusnya digelar pada 28 September, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Tidak hanya laga Persib vs Arema, beberapa pertandingan lain seperti duel Persija Jakarta vs Borneo, Persebaya vs Borneo FC, hingga PSIS vs Bali United juga mengalami penundaan.

Hal tersebut dikarenakan aksi massa tidak hanya terjadi di Bandung, melainkan juga berlangsung di beberapa wilayah seperti Jakarta, Makassar, Solo, Semarang, Medan, dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts angkat bicara soal banyaknya laga di Liga Indonesia yang mengalami penundaan.

Robert tidak mengerti dengan situasi sepak bola Indonesia, karena di negara lain, pertandingan sepak bola tetap digelar meski agenda kenegaraan juga berlangsung.

"Coba sebut negara di Eropa yang menunda pertandingan sepak bola ketika ada pemilu di negaranya? Tidak ada. Kita tidak bisa mengatakan ini budaya di Indonesia," kata Robert Alberts.

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi


"Saya tidak tahu tentang situasi politik di negeri ini tetapi saya fokus dalam sepak bola, dan apapun konsekuensi yang menimpa sepak bola, kami harus menerima itu," kata Robert Alberts.

Dengan situasi tersebut, Robert Alberts bukannya mau menyalahkan pihak pengaman.

Menurut Robert Alberts, masalah banyaknya laga yang ditunda karena alasan keamanan seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak dalam sepak bola Indonesia, termasuk suporter, untuk segera berbenah.

Artinya, Robert Alberts meminta agar semua suporter di Indonesia bisa lebih tertib dalam menyaksikan pertandingan sepak bola agar pertandingan berjalan aman dan kondusif.

Bila hal tersebut dilakukan, maka pertandingan pun tidak perlu dijaga ketat oleh pihak keamanan. Sebab, suporter, murni datang untuk menyaksikan pertandingan bukan membuat keributan.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, setelah memimpin latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (20/9/2019). (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United

Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung

Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola

Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi

"Suporter juga harus mengerti, kalau mereka datang ke stadion untuk menikmati pertandingan sepak bola. Bukan untuk buat keributan dengan tim lain," ujar pelatih 64 tahun itu.

"Ini adalah proses pendidikan yang harus dilalui, kami ingin terus main bola, bebas, tidak terikat situasi politik di sebuah negara," tegas Robert.

Sementara itu pelatih fisik Persib Yaya Sunarya, menyebut tidak menutup kemungkinan bagi Persib untuk pindah kandang, bila memang ada potensi penundaan laga lagi yang harus dialami Persib.

Dikatakan Yaya, penundaan pertandingan merugikan bagi Persib. Sebab, dengan penundaan tersebut Maung Bandung sering kehilangan momentum.

Tak hanya itu, penundaan pertandingan juga membuat program latihan yang sudah disusun matang jadi berantakan.

"Kami belum tahu, hanya kalau melihat situasi politik saat ini, mungkin akan ada penundaan lagi. Ya, kemarin coach bilang agar sebisa mungkin kami tetap main," kata dia.

"Artinya, pertandingan jangan sampai ditunda. Mungkin bisa saja kami pindah kandang untuk sementara waktu, agar bisa tetap bertanding. Ya, mungkin nanti coach yang bilang ke manajemen," kata Yaya Sunarya. 



Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini