Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wolfgang Pikal mengambil keputusan mundur sebagai pelatih Persebaya Surabaya pasca takluk 2-3 dari PSS Sleman (29/10/2019).
Hal itu ia umumkan melalui instagram resmi klub Persebaya pada 30 Oktober 2019, sejalan dengan hasil buruk selama melatih Bajul Ijo.
Seusai Wolfgang Pikal mundur, nama mantan pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso, kembali dirumorkan menjadi sosok tepat mengisi kursi pelatih Persebaya.
Mengingat Aji Santoso pernah mendapat tawaran dari Persebaya untuk mengisi kursi pelatih setelah melepas Djadjang Nurdjaman pada bulan Agustus lalu.
Bonek Merusuh di GBT, Persebaya Berharap Tak Disanksi Laga Usiran
Video Aksi Petarung UFC Memiting Leher Lawan Hingga Lemas
Hasil Persebaya Vs PSS Sleman: Bajul Ijo Dipermalukan di Depan Bonek
Namun saat itu Aji menolak dengan alasan masih menghargai kontraknya bersama klub Liga 1 PSIM Yogyakarta. Tapi kondisi saat ini berbeda, karena ia bertatus tanpa klub.
Saat namanya kembali dikaitkan dengan Persebaya, Aji Santoso mengaku sangat tertarik untuk melatih klub kebanggan warga Surabaya itu.
"Saya baru dengar kabar Pikal mundur. Tapi kalau ada rumor saya ke Persebaya, saya justru sangat tertantang dan menarik karena Persebaya adalah tim besar," kata Aji kepada TribunJatim (grup surya.co.id), Rabu (30/10/2019).
Meski begitu, ia mengaku belum ada komunikasi dengan pihak manajemen Persebaya.
"Tidak tahu kalau besok," imbuh Aji yang semasa menjadi pemain pernah membawa Persebaya meraih gelar juara Liga Indonesia musim 1996-1997.
Aji optimis bisa mengangkat peforma Persebaya yang dalam enam laga terakhir belum meraih kemenangan.
"Masih ada sembilan pertandingan lagi. Saya pikir Persebaya dihuni materi pemain yang bisa bersaing," tutup Aji.
Pikal Cuma Beri Satu Kemenangan
Rabu (30/10/2019) ini, Woflgang Pikal resmi mundur dari jabatannya sebagai pelatih di Persebaya Surabaya.
Mundurnya pelatih asal Austria itu menjadikan Pikal sebagai pelatih paling singkat bersama Persebaya dibandingkan dua pelatih lainnya, Angel Alfredo Vera dan Djadjang Nurdjaman (Djanur).
Angel Alfredo Vera tercatat bergabung dengan Persebaya 1 Januari 2018 hingga 2 Agustus 2018. Sementara Djanur bergabung pada 25 Agustus 2018 sampai 10 Agustus 2019.
Setelah resmi diperkenalkan sebagai asisten pelatih pada 27 Agustus 2019 lalu Pikal didapuk menjadi pelatih kepala pada 25 September 2019, Pikal sudah melewati 8 laga bersama Persebaya, di mana laga perdana saat Persebaya berhasil menahan imbang 1-1 Kalteng Putra (24/8/2019).
Saat bersama Persebaya Surabaya, Pikal hanya mampu persembahkan satu kemenangan, tiga laga berakhir imbang, sisanya berakhir dengan kekalahan.
Bonek Merusuh di GBT, Persebaya Berharap Tak Disanksi Laga Usiran
Video Aksi Petarung UFC Memiting Leher Lawan Hingga Lemas
Hasil Persebaya Vs PSS Sleman: Bajul Ijo Dipermalukan di Depan Bonek
Risiko Pekerjaan
Usai kekalahan yang didapat Persebaya dalam pertandingan melawan PSS Sleman, Selasa (29/10/2019), Pelatih Kepala Wolfgang Pikal mudnur dari jabatannya.
Hal itu seperti dilansir SURYA.co.id dari Instagram resmi Persebaya, Rabu (30/10/2019).
Dalam video yang diunggah Persebaya di akun Instagram resminya, pelatih berusia 51 tahun itu mengaku mundur dari Persebaya.
Sebelum itu, Wolfgang Pikal mengucapkan terima kasih untuk pemain, pendukung, serta manajemen Bajul Ijo lantaran telah diberi kesempatan untuk bergabung dengan Persebaya.
Tak hanya itu, Wolfgang Pikal juga berharap agar Persebaya bisa lebih berorestasi kembali.
Bonek Merusuh di GBT, Persebaya Berharap Tak Disanksi Laga Usiran
Video Aksi Petarung UFC Memiting Leher Lawan Hingga Lemas
Hasil Persebaya Vs PSS Sleman: Bajul Ijo Dipermalukan di Depan Bonek
"Saya mau bilang terima kasih untuk Persebaya. Saya mau bilang terima kasih untuk manajemen dan pemain Persebaya. Hari ini tanggal 30 Oktober 2019 saya mundur sebagai Pelatih Kepala Persebaya.
Ini memang tanggung jawab dari kerjaan sebagai coach. Ini risiko dari kerjaan saya.
Saya mau bilang harapan saya ke depan Persebaya bisa maju lagi, bisa bangkit lagi, berprestasi lagi. Soalnya Persebaya klub luar biasa, manajemen luar biasa, dan all the best untuk masa depan Persebaya," ucap Pikal.
Bonek Merusuh di GBT, Persebaya Berharap Tak Disanksi Laga Usiran
Video Aksi Petarung UFC Memiting Leher Lawan Hingga Lemas
Hasil Persebaya Vs PSS Sleman: Bajul Ijo Dipermalukan di Depan Bonek
FAKTA TERBARU Persebaya Surabaya Usai Kalah dari PSS Sleman
Pertemuan Persebaya Surabaya vs PSS Sleman di laga pekan ke-25 tak berbuah baik bagi skuat Bajul Ijo.
Lantaran, dalam pertandingan itu, Persebaya Surabaya genap enam kali kalah di enam pertandingan terakhir.
Kekalahan Persebaya atas PSS Sleman di kandang sendiri membuat sejumlah oknum Bonek tak bisa lagi bersabar hingga timbul kericuhan.
Berikut ini sederet fakta terbaru Persebaya Surabaya usai kalah dari PSS Sleman, berdasar laporan reporter SURYA.co.id di lapangan.
1. Persebaya Surabaya tak hadiri jumpa pers
Kalah 2-3 dari PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa (29/10/2019) sore tadi, Persebaya Surabaya tidak menghadiri jumpa pers usai laga yang biasa dilakukan perwakilan pelatih dan satu pemain.
Disampaikan Media Officer Persebaya Surabaya, Nanang Prianto, tidak hadirnya pelatih dan perwakilan pemain karena sudah lebih dulu diamankan oleh polisi keluar dari Stadion GBT.
“Alasan tidak tahu, tapi semua tim sudah dibawa polisi, saya belum berkomunikasi,” terang Nanang, Selasa (29/10/2019).
Tim dibawa polisi diduga karena suporter setia Persebaya Surabaya, Bonek Mania langsung merangsek ke tengah lapangan usai pluit panjang dibunyikan.
Tidak hanya masuk ke tengah lapangan, ratusan Bonek juga merusak sejumlah fasilitas dan membakar papan iklan di pinggir lapangan.
Diduga Bonek melakukan perusakan terssebut sebagai bentuk protes menurunnya performa Persebaya Surabaya yang enam laga terakhir tanpa kemenangan.
Bahkan, kekalahan ini menjadi kekalahan perdana Persebaya Surabaya di kandang saat Liga 1 2019.
Tidak pulang dengan bus seperti biasanya, tim pemain Persebaya meninggalkan GBT dengan kendaraan taktis.
“Informasinya seperti itu (naik kendaraan taktis),” pungkas Nanang.
2. Bonek ricuh
Usai laga Persebaya vs PSS Sleman sejumlah oknum Bonek tampak turun ke lapangan dan membuat kericuhan.
Tampaknya, hal itu dilakukan oknum Bonek lantaran tak puas dengan hasil yang didapat Persebaya dari pertandingan lawan PSS Sleman.
Tak hanya hasil dari ini, perlakuan oknum Bonek sepertinya juga buntuk dari kekalahan Persebaya di enam pertandingan berturut-turut.
Berdasar laporan dari reporter SURYA.co.id di lapangan, berikut ini kronologi kericuhan yang terjadi di Gelora Bung Tomo (GBT) usai pertandingan Persebaya vs PSS Sleman.
Dari beberapa pantauan, kericuhan yang dilakukan oleh oknum suporter ini menyebabkan banyak fasilitas di stadion GBT mengalami kerusakan.
Sebelum terjadi kericuhan, para suporter memang beberapa kali melakukan aksi protes kepada klub yang tertinggal 1-3 sejak babak pertama.
Protes itu antara lain menyalakan flare dan petasan, hingga aksi mengosongkan tribun atas penampilan Persebaya yang tidak kunjung mendapat kemenangan.
Selain itu, dari video yang beredar di grup-grup WhatsApp, terdapat sejumlah api yang membakar sejumlah papan sponsor di samping lapangan.
3. Persebaya 2-3 PSS Sleman, Disebut Kurang Efektif
Persebaya harus mengakui keunggulan tamunya, PSS Sleman dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa (29/10/2019).
Tiga gol bersarang ke gawang Persebaya dicetak oleh Jepri Kurniawan (16), Haris Tuharea (41) dan gol Yevhen Bokhashvili (43).
Sementara satu gol Persebaya dicetak oleh David da Silva (34) dan Diogo Campos dari kotak penalti menit 77.
Bisa perkecil ketertinggalan menjadi 2-3 hingga menit 77, menjadikan semangat Persebaya kembali meningkat.
Namun, pelannya tempo permainan dan rapatnya lini pertahanan menjadikan Persebaya sulit ciptakan peluang.
Hinga menit 84, Persebaya terus mengurung pertahanan PSS Sleman.
Terus ditekan, PSS Sleman menarik Haris Ruharea digantikan Purwoko Yudi menit 85.
Masuki akhir laga, nyaris laga bermain separuh lapangan di sisi PSS Sleman.
Meski terus mengurung, Persebaya gagal menambah gol, sehingga harus mengakui keunggulan PSS Sleman dengan skor 2-3.
Selain memperpanjang enam laga tanpa kemenangan, hasil ini sekaligus menjadi kekalahan perdana Persebaya di laga kandang di Liga 1 2019.
4. Kritikan Bonek untuk Persebaya
Lagi-lagi Persebaya Surabaya harus tertinggal lebih dulu dari tim tamunya, PSS Sleman saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019).
PSS Sleman membuka keunggulan dari gol Jepri Kurniawan saat laga baru memasuki menit ke-16.
Gol ini sekaligus merubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tim tamu.
Tidak lama setelah itu, Bonek yang menempati tribun sisi selatan Stadion GBT membentangkan spanduk berukuran besar dengan tulisan bernada kritik kepada Persebaya.
"Entah Apa Yang Merasukimu Persebaya" tulisan pada spanduk tersebut setelah gawang Miswar Saputra kebobolan.
Sebelum itu, Bonek yang menempati tribun sisi utara juga melakukan aksi kritik dengan menyalakan flare jelang kick off laga Persebaya vs PSS Sleman.
Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "Sepurane Arek-Arek Pengen Persebaya Menang C*k"
Aksi ini sejalan dengan performa Persebaya yang dalam lima laga terakhir belum meraih satu pun kemenangan. Bajul Ijo hanya memetik dua hasil imbang dan tiga kali kalah.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dirumorkan akan Gantikan Pikal, Aji Santoso: Persebaya Klub Besar, Saya Merasa Tertarik & Tertantang, https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/30/dirumorkan-akan-gantikan-pikal-aji-santoso-persebaya-klub-besar-saya-merasa-tertarik-tertantang.