TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Pemilihan PSSI bakal digelar hari Sabtu tanggal 2 November 2019.Tapi, banyak cerita bergulir jelang Kongres.
Cerita soal dugaan yang mengarahkan untuk pemenangan satu diantara calon ketua umum hingga cerita soal salah satu calon ketua umum PSSI, Vijaya Fitriyasa yang mengaku bersedia memberikan dukungannya kepada Mochamad Iriawan atau Iwan Bule jika mantan kapolda Metro Jaya itu bersedia mendepak orang-orang lama di organisasi Olahraga terbesar dan terpopuler itu.
Hal itu langsung mendapat tanggapan dari pengamat sepakbola, Tommy Welly. Apa pun pengakuan Vijaya, ia adalah sosok baru di PSSI.
"Sebagus apa pun ia, dengan ekosistem sepakbola yang seperti sekarang akan sulit bagi siapa pun yang kategori wajah baru di pentas PSSI saat memasuki arena pertarungan Kongres PSSI itu sendiri," ungkap Tommy Welly yang akrab disapa Towel ini.
Menurut Towel, tentu saja bukan soal ide atau gagasan perubahan yang bakal diusung, tapi bagaimana seseorang bisa diterima dulu di kalangan voters, dalam hal ini Vijaya, tentu ini yang sama sekali tak mudah.
"Mayoritas karakter voters yang masih berpikir dengan pola pikir lama, misalnya wani piro dan lain sebagainya," tutur Tommy yang lantas menyatakan kalau sosok Vijaya yang masih muda dan baru ini tentu akan berada diposisi yang serba tanggung antara membuat perubahan atau ikut terseret arus.
Towel juga mengkritisi anggapan sebagian orang yang banyak memuji Vijaya telah melakukan sesuatu bagi sepakbola Indonesia setelah membeli Persis Solo.
"Tapi harap diingat ya, membeli Persis Solo itu masih menyisakan masalah perihal keabsahan pembelian dan bukan berarti dengan menjadi owner persis solo otomatis bisa jadi Ketum PSSI. Hal itu justru melemahkan upaya kampanyenya yang mengusung perubahan di tubuh PSSI sebab akuisisi Persis menjadi catatan buruk baginya. Ingat ya, catatan besar mengenai Kongres besok ini adalah pertarungan tentang perubahan versus status quo. Aspirasi publik bola tentu ingin perubahan di tubuh PSSI," kata Towel.
Menyinggung calon lain yang merupakan sosok baru di sepakbola, Towel juga mengatakan tidak serta bisa diklaim.bakal reformis.
"Kabar santer tentang pencalonan Ibul ini didukung oleh kubu exco lama yang dipimpin ketua kelasnya Iwan Budianto.
Indikasi gabungnya kubu exco lama Iwan budianto cs ke gerbong Ibul membuat publik tidak merespon positif sosok Ibul," tutur Towel.