Terpilih Menjadi Waketum PSSI 2019-2023, Cucu Soemantri Raih 81 Suara dan Iwan Budianto 74 Suara
TRIBUNNEWS.COM - Cucu Soemantri dan Iwan Budianto resmi terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada Kongres Luar Biasa di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Dilansir melalui situs resmi PSSI, Cucu Soemantri memperoleh sebanyak 81 suara sedangkan Iwan Budianto mendapat dukungan 74 suara.
Adapun beberapa calon lainnya seperti Esti Pujiastuti sebanyak 2 suara, Yesayas Oktavianus 2 suara, dan Hasnuryadi Sulaiman 2 suara.
Sementara Hinca Panjaitan dan Djamal Aziz memperoleh 1 suara serta dua suara dinyatakan tidak sah.
Iwan Budianto akan mengisi posisi Waketum 1 dan Cucu Soemantri sebagai Waketum 2 sesuai statuta PSSI Pasal 42 ayat 8.
Berikut bunyi statuta PSSI Pasal 42 ayat 8;
PSSI dan masa jabatannya kurang dari 24 (dua puluh empat) bulan, maka Wakil Ketua Umum yang paling lama melayani dan berpengalaman dalam sepak bola akan mewakili sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum sampai dengan Kongres PSSI selanjutnya.
Kongres PSSI tersebut harus memilih Ketua Umum yang baru untuk periode jabatan yang tersisa.
Hal tersebut juga sudah dikonfirmasi langsung oleh Syarif Bastaman selaku Ketua Komite Pemilihan PSSI.
"Dengan demikian sesuai statuta posisi Waketum I akan dijabat Pak Iwan Budianto. Adapun, Waketum 2 dijabat Cucu Soemantri," kata Syarif Bastaman dikutip Tribunnews.com dari situs resmi PSSI.
Sebelumnya Mochamad Iriawan (Iwan Bule) lebih dulu resmi terpilih sebagai ketua umum PSSI periode 2019-2023.
Ia mendapatkan dukungan 82 suara dari 85 voters.
Dilansir dari situs resmi PSSI, pemungutan suara diikuti sebanyak 85 voters yang terdiri atas 18 klub liga 1, 15 klub Liga 2 (Persis Solo tidak ikut), 16 klub Liga 3, asosiasi sepak bola wanita dan federasi futsal.
Pemilihan ketua umum pada Kongres Luar Biasa PSSI 2019, Mochamad Iriawan mendapatkan dukungan 82 suara dari 85 voters dilaksanakan pada Sabtu (2/11/2019) di Hotel Shangrila, Jakarta.
Profil M Iriawan
Dikutip dari TribunJabar, Komjen Mochamad Iriawan lahir di Jakarta, 31 Maret 1962 adalah perwira tinggi Polri yang sejak 8 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Adapun Mochamad Iriawan atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule merupakan lulusan Akpol tahun 1984.
Selama karier kepolisian, Mochamad Iriawan lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar, saat Mochamad Iriawan masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.
Sepak terjangnya semasa memimpin Polda Jabar pun tergolong cukup cemerlang.
Dari Kapolda Jabar, Mochamad Iriawan ditarik ke Mabes Polri, Jakarta.
Adapun Mochamad Iriawan diberi tugas Kadivkum Polri dan berlanjut sebagai Kadivpropam Polri.
Tak lama kemudian, pada tahun 2016, ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Dalam tugas barunya, pria yang suka olahraga ekstrim jeep offroad ini ikut turun ke lapangan dan terlibat secara langsung dalam pengamanan aksi damai 4 November 20016 yang menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP atas perbuataan penistaan agama.
Ia menjadi garda terdepan pengamanan Jakarta yang sedang menggelar hajatan Pilgub DKI 2017.
Di bidang sepak bola, Irwan masuk ke dalam jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
(Tribunnews/Ipunk)