TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Chelsea dikabarkan bergabung dengan Manchester United dalam memburu tanda tangan striker Olympique Lyon, Moussa Dembele.
Chelsea telah diganjar larangan transfer selama dua periode oleh FIFA pada Februari 2019 lalu akibat melanggar aturan tentang pembelian pemain belia.
Akibatnya Chelsea tidak dapat mendatangkan pemain baru pada jendela transfer musim panas ini dan jendela transfer musim dingin Januari 2020 mendatang.
Setelah upaya yang gagal untuk membatalkan larangan di komite banding FIFA pada bulan April lalu, Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) akan memutuskan masalah ini pada 20 November mendatang.
Jika Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) membatalkan larangan transfer, maka The Blues dapat melakukan aktivitas transfer pemain pada Januari 2020 mendatang.
Chelsea telah menargetkan stiker anyar dan pemain itu merupakan incaran Manchester United.
Chelsea bakal bersaing dengan Manchester United untuk mendapatkan tanda tangan striker Olympique Lyon, Moussa Dembele.
Ketidakmampuan The Blues dalam mendatangkan pemain baru membuat mereka mengoptimalkan pemain akademi mereka dalam menghadapi musim 2019-2020.
Contoh paling kentara adalah Tammy Abraham yang mampu menjadi pilihan utama tim di lini depan.
Tammy Abraham sukses mencetak 10 gol dari 16 penampilannya bersama Chelsea di semua ajang pada musim ini.
Di sisi lain, saingan mereka, Manchester United, juga membutuhkan suntikan tenaga baru di lini depan menyusul minimnya stok penyerang dan bakal membeli striker baru pada Januari 2020 mendatang.
Kepergian Romelu Lukaku dan Alexis Sanches ke Inter Milan pada musim panas ini membawa dampak pada performa tim Setan Merah terutama urusan menjebol gawang lawan.
Baik Chelsea maupun Man United perlu merogoh kocek hingga 71 juta pounds (sekitar Rp 1,28 triliun) jika benar-benar serius memboyong Moussa Dembele.
Striker asal Prancis yang musim ini telah mencetak 8 gol dari 11 laga di Liga Prancis itu juga telah mengungkapkan ketertarikannya untuk kembali pulang ke Inggris.