Laporan Wartawam Tribunenws.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Federasi sepakbola Indonesia, PSSI mulai bertindak tegas soal insiden penyerangan suporter Indonesia baik yang terjadi di dalam Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur atau di luar Stadion.
Dikutip dari laman resmi PSSI, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengatakan sudah melaporkan insiden penyerangan suporter Indonesia ke federasi sepakbola Malaysia, FAM.
“Ada dua hal yang sedang kita lakukan. Pertama, terkait insiden yang terjadi saat pertandingan di stadion, seperti pelemparan petasan, kembang api atau bom asap yang dilakukan suporter tuan rumah, ini sudah kami laporkan,” kata Mochamad Iriawan.
“Sementara soal dugaan penganiyaan suporter Indonesia di luar stadion ini sedang kami dalami,” sambungnya.
Soal Video Pemukulan Suporter Indonesia di Malaysia, Sesmenpora: Sudah Viral, Saya Yakin Bukan Hoax
Penjelasan KBRI Malaysia Soal Insiden Penyerangan Suporter Indonesia, Benarkah Ada yang Ditusuk?
Wajah Persib Musim Depan, Robert Alberts Bicara Soal Perombakan: Banyak Pemain Berumur Habis Kontrak
Arema FC Vs Persija: Harga Tiket Melambung, PP The Jakmania Minta Penurunan Harga ke Panpel
Kronologi Lengkap Meninggalnya Lelhy Arief Spasojevic: Sakit Paru-paru hingga Dimakamkan di Jakarta
Tanggapi Serius Penyerangan Suporter Indonesia di Malaysia, Kemenpora: Bukannya Kami Balas Dendam
Lebih lanjut, soal insiden pengeroyokan kepada dua suporter Indonesia yang terjadi di luar Stadion, Senin (18/11/2019), PSSI telah berkoordinasi dengan Atase Kepolisian Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, Komisaris Besar Polisi Chaidir dan KBRI.
Saat ini proses hukum telah dijalankan di Kepolisian Malaysia. PSSI akan terus memantau dan berkoordinasi agar proses hukum berjalan dengan baik dan kejadian tersebut dapat dipertanggungjawabkan
Lebih lanjut, PSSI juga sudah menerima laporan dan berkoordinasi, soal tiga suporter yang ditahan dan diperiksa karena menyebar berita bohong terkait isu terorisme.
“Jadi, semua insiden yang terkait area sepak bola yakni pertandingan dan aktivitas di Stadion, ini sudah kami laporkan. Sementara yang di luar area sepak bola kita dalami dan kita koordinasikan dengan pihak terkait,” tegas Iriawan.
PSSI mengecam segala bentuk kekerasan dalam sepak bola. Saling menghormati adalah hal mendasar dalam sepakbola.
“Perilaku diskriminatif selalu kami tentang. Mari kita menjunjung tinggi prinsip-prinsip fair-play dan mengambil peran dalam sepak bola dengan semangat persatuan, rasa hormat dan kesetaraan. Katakan ya untuk keberagaman, katakan tidak untuk segala bentuk diskriminasi,” kata Iriawan.