Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia (FKSI), Richard Achmad turut buka suara menanggapi kejadian pengeroyokan dan brutalisme oleh oknum suporter Malaysia.
Kejadian pengeroyokan terhadap suporter Indonesia terjadi di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (19/11/2019) kemarin.
Richard menilai adanya kejadian pengeroyokan itu membuat hubungan Indonesia dan Malaysia menjadi renggang.
Terlebih, hubungan kedua negara tersebut memang sering berpolemik dan tidak harmonis.
"Kejadian di Bukit Jalil tentunya sangat disayangkan dari pihak suporter Malaysia yaitu casual dan ultrasnya ini menjadi kejadian buruk terkait hubungan dua negara," kata Richard kepada TribunJakarta, Jumat (22/11/2019).
Soal Video Pemukulan Suporter Indonesia di Malaysia, Sesmenpora: Sudah Viral, Saya Yakin Bukan Hoax
Penjelasan KBRI Malaysia Soal Insiden Penyerangan Suporter Indonesia, Benarkah Ada yang Ditusuk?
Wajah Persib Musim Depan, Robert Alberts Bicara Soal Perombakan: Banyak Pemain Berumur Habis Kontrak
Arema FC Vs Persija: Harga Tiket Melambung, PP The Jakmania Minta Penurunan Harga ke Panpel
Kronologi Lengkap Meninggalnya Lelhy Arief Spasojevic: Sakit Paru-paru hingga Dimakamkan di Jakarta
Tanggapi Serius Penyerangan Suporter Indonesia di Malaysia, Kemenpora: Bukannya Kami Balas Dendam
Mantan Ketua Umum The Jakmania itu berharap kepada pemerintah dan PSSI bisa bersikap tegas.
Pemerintah Indonesia diminta mengeluarkan nota keberatan atas terjadinya kejadian tersebut.
Bahkan, Richard meminta kepada Pemerintah Indonesia mempertimbangan masalah diplomatik Indonesia dan Malaysia.
"Saya menyarankan ke pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, Menpora dan PSSI agar mengirimkan nota keberatan, kalau perlu masalah diplomatiknya juga," paparnya.
Maka dari itu, Richard mengaku sangat mengutuk keras atas peristiwa pengeroyokan dan aksi brutalisme oknum suporter Indonesia.
"Maka dari itu, FKSI mengutuk keras kejadian brutalisme pendukung timnas Malaysia ke suporter Indonesia," tutur Richard Achmad.